Waka MPR Sebut Sejarah di Patiayam Bisa Perkokoh Nilai Kebangsaan

Waka MPR Sebut Sejarah di Patiayam Bisa Perkokoh Nilai Kebangsaan

Muhammad Lugas Pribady - detikNews
Sabtu, 20 Jan 2024 19:41 WIB
Lestari Moerdijat
Foto: MPR
Jakarta -

Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat menyebut situs Patiayam bukan hanya tempat terkuburnya tulang belulang fosil purbakala. Lebih dari itu merupakan situs yang mampu mereproduksi kekayaan sejarah peradaban manusia yang dapat memperkokoh nilai-nilai kebangsaan.

Hal itu diungkapkan Rerie, sapaannya, alam acara Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan Indonesia bertema Jelajah Patiayam Situs Purbakala Kudus kepada para pelajar dan generasi muda di Kabupaten, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (20/1/2024).

"Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya, situs Patiayam ini situs purbakala yang luar biasa dengan nilai-nilai sejarah yang menyertainya," kata Rerie dalam keterangannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Lestari, nilai-nilai kebangsaan yang kita miliki saat ini juga bersumber dari nilai-nilai yang diterapkan para pendahulu bangsa yang tercatat pada sejarah masa lalu.

Rerie sapaan akrab Lestari mengungkapkan nilai-nilai sejarah bangsa kita itu antara lain terkandung dalam empat konsensus kebangsaan yang kita kenal sebagai Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia/NKRI.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan empat konsensus kebangsaan yang kita miliki itu, jelas Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah, kita sebagai anak bangsa diamanatkan untuk mewujudkan negara yang adil dan makmur.

Di situs Patiayam, ungkap Rerie, sejumlah temuan arkeologi seperti fosil dan artefak yang diduga berusia ratusan ribu tahun itu, memberikan catatan sejarah perjalanan kehidupan manusia yang bila ditarik benang merah akan terkait dengan dinamika kehidupan kita di masa kini.

Bagaimana wilayah Patiayam ini, tegas dia, menjadi modal masyarakat Kudus memahami bahwa negara kita kaya dan bagaimana kita mampu menelisik lebih dalam peninggalan masa lalu, sehingga secara kolektif dapat mendalami nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Diakui Rerie, yang juga anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, hingga saat ini situs Patiayam belum mendapat status sebagai cagar budaya di tingkat nasional. Menurut Rerie, sejatinya untuk memastikan situs Patiayam menjadi cagar budaya nasional merupakan kerja bersama untuk memperjuangkan kemanusiaan.

Karena dengan status cagar budaya nasional, tambah dia, kita memiliki kesempatan lebih dalam untuk meneliti dan mengungkap kehidupan sejarah peradaban yang ada di Patiayam pada masa lalu.

Rerie berharap hasil dari penelitian mendalam terhadap situs purbakala Patiayam dapat membuka mata para pemangku kepentingan dan mengelola kawasan situs purbakala ini lebih jauh sehingga mampu menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat sekitarnya.

Hadir pada acara tersebut antara lain Tri Mumpuni (Anggota Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional), Murtikah S.H (Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus), Agus Susanto (Camat Jekulo), Supeno (Kepala Desa Terban), Prof, Dr. Truman Simanjuntak (Ketua Center of Prehistory and Austronesian Studies), pelaku wisata, para pemuda, duta pariwisata dan anggota DPRD Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

(ncm/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads