Rais Aam PBNU: Kalau Kalian Merasa Dinomorduakan, Jangan Melawan dan Demo

Kurniawan Fadilah - detikNews
Sabtu, 20 Jan 2024 11:56 WIB
Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar (Tangkapan layar kanal YouTube TVNU)
Jakarta -

Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar mengajak massa Muslimat NU menghormati pemimpin. Bila rakyat merasa pemimpinnya kurang baik, rakyat harus bersabar.

KH Miftachul Akhyar menyampaikan itu dari panggung hari ulang tahun (harlah) ke-78 Muslimat NU di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (20/1/2024). Dia mengutip hadis Rasulullah SAW.

"Walaupun yang memimpin kalian adalah Abdun Habsyiun (budak Habsyi dari Ethiopia), rambutnya yang ikal bagaikan buah anggur (kismis), kalau itu memang sudah disepakati sebagai pemimpin kalian, berikan (ketaatan)!" kata Miftachul Akhyar.

Dalam acara hari ulang tahun ke-78 Muslimat NU ini, Presiden Jokowi hadir dan memberi sambutan setelah KH Miftachul Akhyar. Hadir pula tokoh-tokoh NU, yakni Khofifah Indar Parawansa selaku Ketua Umum PP Muslimat NU, Yenny Wahid, hingga Habib Luthfi.

Miftachul Akhyar melanjutkan uraiannya mengenai sikap rakyat terhadap pemimpin. Rakyat harus sabar, tidak boleh demo.

"Dan manakala kalian menerima hal-hal yang tidak mengenakkan, mungkin merasa dinomorduakan, jangan melawan, jangan demo, sabar, kata Rasulullah SAW," kata dia.

Dia berdoa agar Allah SWT terus memberikan kebaikan bagi rakyat Indonesia, agar NKRI terus bisa dipertahankan. Mempertahankan NKRI menjadi ajang dakwah Muslimat NU.

"Alhamdulillah di Indonesia ini, kita tahu sendirilah, mana yang layak untuk dihormati, nomor 1, nomor 2, atau kelas 1, kelas 2, sudah terbukti," kata dia.

Simak Video: Saat Emak-emak Grogi Baca Pancasila di Depan Jokowi







(dnu/idh)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork