Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jember Dadang Komarudin menekankan agar laju inflasi bisa ditekan, maka perlu upaya untuk menjaga daya beli masyarakat. Salah satunya dengan memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada seluruh pekerja.
"Karena dengan demikian seluruh risiko yang terjadi akibat kecelakaan kerja dan kematian akan kami tanggung sepenuhnya. Sehingga perekonomian mereka akan tetap stabil," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (19/1/2024).
Dia mengungkapkan cara ini menjadi strategi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Jember bersama BPJS Ketenagakerjaan untuk menekan inflasi sepanjang tahun 2023.
Diketahui berdasarkan data pada periode Desember 2022 hingga Desember 2023, tingkat inflasi Jember mencapai 2,29%. Sementara itu, inflasi bulanan (month to month/mtm) berada pada angka 0,22%.
Lebih lanjut Dadang mengatakan pihaknya menyambut baik langkah Pemkab Jember yang bersinergi dalam mewujudkan Universal Coverage Jamsostek.
Dia menyebut hingga saat ini pertumbuhan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan masih lajur yang tepat. Tercatat sampai dengan Desember 2023, jumlah peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan mencapai 273 ribu pekerja atau meningkat 40% jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, pada periode yang sama BPJS Ketenagakerjaan telah membayarkan sebanyak 22 ribu klaim dengan total manfaat senilai Rp 272 miliar. Meski angkanya terus meningkat, Dadang mengimbau pelaku usaha di Jember untuk dapat memastikan seluruh tenaga kerja terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Dengan begitu para pekerja dapat terlindungi dari segala risiko yang terjadi dan mereka dapat bekerja tanpa rasa cemas.
"Semua itu tidak terlepas dari kolaborasi dan sinergi kerja yang sangat baik antara kami dengan Pemkab Jember. Tentu masih banyak pekerja yang belum terlindungi. Oleh karena itu kami akan terus memperkuat kolaborasi ini agar seluruh pekerja bisa kerja keras bebas cemas," ujar Dadang.
Sementara itu, Bupati Jember Hendy Siswanto menegaskan dalam upaya mengendalikan laju inflasi perlu kerja sama berbagai pihak.
"Pengendalian inflasi tak lepas dari hasil kerja keras pemerintah dan sejumlah pemangku kepentingan," ungkapnya.
Dia menilai rendahnya tingkat inflasi akan memberikan dampak ganda pada pembangunan di Jember. Jika inflasi terjaga dengan baik, maka harga dan ketersediaan barang bisa terkendali. Dengan demikian, daya beli dan kesejahteraan masyarakat juga turut mengalami peningkatan.
Hendy menegaskan tahun ini pihaknya bakal memperluas kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di berbagai sektor, seperti petani, nelayan, pegawai swasta, jasa konstruksi hingga pekerja rentan.
Menurut dia, perlindungan BPJS Ketenagakerjaan akan memberikan manfaat yang sangat luar biasa bagi peserta maupun keluarganya. Pihaknya optimistis hal ini mampu mencegah timbulnya kemiskinan baru.
"BPJS Ketenagakerjaan benar-benar bisa memberikan kesejahteraan bagi keluarga yang ditinggalkan oleh tulang punggung keluarganya," ujarnya.
Lihat juga Video 'Cegah Stunting dan Inflasi Kota Bandung Lewat Program Buruan SAE':
(anl/ega)