Sosok mayat perempuan ditemukan membusuk dalam peti kemas kosong di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Polisi mengatakan mayat tersebut mengalami proses mumifikasi.
"Jenazahnya itu sudah dalam kondisi pembusukan lanjut atau sudah dalam proses mumifikasi," kata Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok Iptu I Gusti Ngurah Putu Khrisna saat dihubungi, Kamis (18/1/2024).
Lalu, apa itu mumifikasi? Bagaimana proses mumifikasi pada jenazah? Simak penjelasannya berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Mumifikasi
Mengutip dari situs Live Science, mumifikasi adalah proses mengawetkan jenazah setelah mati dengan sengaja mengeringkan atau membalsem daging. Hal ini biasanya melibatkan penghilangan kelembapan dari tubuh almarhum dan penggunaan bahan kimia atau pengawet alami, seperti resin, untuk mengeringkan daging dan organ.
Adapun menurut situs edukasi Smithsonian, mumifikasi adalah metode pembalseman atau perawatan jenazah yang digunakan orang Mesir kuno dengan menggunakan proses khusus. Orang Mesir melakukan mumifikasi dengan menghilangkan semua kelembapan dari tubuh dan hanya menyisakan bentuk kering yang tidak mudah membusuk.
Bagaimana Proses Mumifikasi?
Mumifikasi dapat terjadi secara alami. Hal ini dapat terjadi ketika jenazah terkena suhu yang sangat dingin, kondisi yang sangat kering, atau faktor lingkungan lain yang dapat mengurangi pembusukan.
Selain itu, proses mumifikasi juga bisa dilakukan secara buatan atau dengan bantuan manusia. Ada beberapa cara metode yang perlu dilakukan untuk mumifikasi.
Metode Mumifikasi secara Buatan
Metode mumifikasi yang paling dikenal berasal dari Mesir kuno. Berikut tahapan metode mumifikasi menurut situs Live Science.
- Dimulai dari pengangkatan otak dan banyak organ dalam terlebih dahulu, terutama isi perut.
- Otak biasanya dikeluarkan menggunakan alat logam melengkung yang dimasukkan melalui lubang hidung, sedangkan organ lainnya dikeluarkan dengan tangan setelah sayatan dibuat di sepanjang perut.
- Rongga yang kosong diisi dengan berbagai rempah aromatik, seperti mur dan cassia (terbuat dari kulit pohon cemara), sebelum jenazah dijahit.
- Jenazah kemudian ditutup dengan garam selama 70 hari untuk menghilangkan semua kelembapan.
- Setelah 70 hari berlalu, jenazah dimandikan dan dibungkus dengan kain linen.
- Resin lengket diaplikasikan untuk memastikan perban menempel pada tubuh.
- Setelah itu, tubuh jenazah ditempatkan di peti mati dan disegel di dalam makam.