Isu Menteri Mundur Ditepis Istana

Isu Menteri Mundur Ditepis Istana

Eva Safitri - detikNews
Jumat, 19 Jan 2024 06:02 WIB
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) menyampaikan pengarahan saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa (9/1/2024). Sidang Kabinet tersebut terkait Peningkatan Kinerja Aparatur Sipil Negara Melalui Keterpaduan Layanan Digital Pemerintah. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/nym.
Foto: Presiden Jokowi saat menggelar rapat kabinet di Istana (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)
Jakarta -

Ekonom senior Faisal Basri mengembuskan isu soal Menkeu Sri Mulyani dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono siap mundur dari kabinet. Namun, isu ini langsung ditepis oleh pihak Istana.

Dilansir detikFinance, kabar Sri Mulyani siap mundur itu diungkap ekonom senior dari Indef, Faisal Basri. Awalnya Faisal mengaku mengajak sejumlah menteri untuk mundur dari Kabinet Indonesia Maju karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) dianggap terkesan berpihak kepada pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Faisal Basri mengklaim yang paling siap mundur adalah Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Total disebut ada 15 menteri yang kemungkinan mundur, yang merupakan teknokrat (bukan dari partai) atau yang berasal dari partai oposisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

"Saya ngobrol-ngobrol kan dengan petinggi-petinggi partai dan macam-macam, nah muncul katanya yang paling siap itu Ibu Sri Mulyani, Pak Basuki juga, dalam kaitannya dengan Gibran ini ya karena ini sudah beyond akal sehat begitu," kata Faisal Basri dalam program Closing Bell CNBC Indonesia, dikutip Kamis (18/1/2024).

Bagaimana tanggapan menteri lainnya? Baca halaman selanjutnya.

Simak juga 'Airlangga soal Isu Pemakzulan Jokowi: Tak Ada Pembahasan di DPR':

[Gambas:Video 20detik]



Tanggapan Menteri Lain

Isu mundurnya dua menteri ini ditanggapi oleh menteri lainnya. Mereka adalah Menko Polhukam Mahfud Md dan Mendag Zulkifli Hasan.

Mahfud mengaku tidak tahu terkait kabar tersebut. Dia tidak pernah berbicara ke arah sana dengan Sri Mulyani.

"Nggak tahu saya, saya gak tau. Nggak pernah bicara begitu dengan Bu Sri Mulyani," kata Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/1/2024).

Sama halnya dengan Zulhas. Zulhas meminta semua pihak tidak bikin isu di tengah pemilu.

"Jangan suka bikin isu, jangan suka bikin isu ya, 14 Februari pemilu aja kita lihat nanti yang damai, pemilu kita yang riang gembira, jangan saling menjelekkan satu dengan yang lain. Ini kan kompetisi antarkeluarga atau saudara, kan kita sudah berapa kali ya, sudah hampir 25 tahun kan seperti ini biasa-biasa saja," ujarnya.

Zulhas lantas mengaku dirinya sudah berkeliling daerah dan memastikan masyarakat tetap akur. Dia tidak menemukan masalah apa pun di tengah masyarakat.

"Saya keliling daerah, ke mana-mana, rakyat itu guyub akur, ada yang milih A ada yang milih B, walaupun yang milih banyak Pak Prabowo ya, tapi nggak ada masalah, nggak ada yg marah-marah, nggak ada yang ejek satu sama lain, akur," ucapnya.

Istana Menepis

Koordinator Stafsus Presiden Ari Dwipayana menanggapi pernyataan ekonom senior Faisal Basri yang mengklaim Menkeu Sri Mulyani dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono siap mundur dari kabinet. Ari menegaskan Istana tetap kompak dan solid.

"Seluruh Menteri Kabinet Indonesia Maju tetap kompak dan solid membantu Presiden untuk memimpin penyelenggaraan pemerintahan sampai akhir masa jabatannya," kata Ari kepada wartawan, Kamis (18/1).

Ari tidak ingin memperpanjang isu liar tersebut. Dia menyerahkan untuk ditanya lebih lanjut ke Faisal Basri yang melempar itu.

"Terkait isu yang sengaja dilemparkan oleh beberapa pihak bahwa ada menteri yang siap mundur atau tidak nyaman dalam pemerintahan. Tanyakan saja ke pihak-pihak yang melontarkan isu tersebut," ucapnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads