Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Fadli Zon menghadiri sidang sidang SC on Palestine Asian Parliamentarary Assembly (APA) di Teheran, Iran. Dalam sidang tersebut, BKSAP DPR mendesak perkuat perjuangan membela palestina.
Sidang digelar pada Rabu (10/1/2024) dan juga dihadiri wakil BKSAP fraksi PAN Achmad Hafisz Tohir, fraksi PDIP Gilang Dhiela Fararez dan fraksi PKS Syahrul Aidi Maazat. Hafisz dalam sidangnya juga meminta program-program yang ada bisa direalisasikan.
"Pertemuan perdana Komisi Palestina Parlemen Asia ini harus fokus pada 2 hal utama, yaitu pertama penting untuk menjadikan komisi ini kuat dan bermanfaat bagi perjuangan Palestinaβ . Kedua, Perlu ditetapkan program-program kerja yang nyata," ujar Hafisz dalam keterangannya, Kamis (18/1).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hafisz menyebut ada lima fondasi yang perlu diperkuat, yakni penetapan visi dan misi, tujuan dan sasaran spesifik disertai indikator kinerja dan penentuan skala prioritas, serta pemanfaatan teknologi dan inovasi terkini, dan networking yang kuat. Dia menyebut Gaza terancam menuju kepunahan.
"Gaza tak hanya terancam genosida, tapi menuju kepunahan. Gaza mungkin tak layak dihuni. Gaza seperti tempat kematian dan keputusasaan," ujarnya.
BKSAP DPR RI juga menyampaikan 4 proposal program kerja sebagai agenda yang dapat dilakukan dalam waktu dekat oleh Komisi Palestina APA. Sebagai berikut:
1. Pembentukan special mission untuk berkunjung ke negara-negara yang berbatasan dengan Palestina seperti: Mesir, Suriah dan Yordania guna memastikan bantuan kemanusiaan ke Gaza tanpa hambatan.
2. Mendesak anggota APA untuk solid mendukung Palestina.
3. Mempertimbangkan pembentukan lembaga dana untuk rekonstruksi Gaza
4. Memfasilitasi pelatihan dan lokakarya rutin yang fokus pada topik-topik spesifik khususnya terkait pembangunan dan peningkatan kapasitas masyarakat Palestina.
Pada pertemuan perdana ini dihadiri oleh para Ketua Parlemen anggota APA serta pejabat tinggi Iran, yaitu Ketua Parlemen dan Menlu. Di mana dalam pertemuan tersebut telah berhasil diadopsi komunikasi bersama.
(dek/dek)