Mengunjungi Kota Lenin Nan Indah

Laporan Dari Rusia

Mengunjungi Kota Lenin Nan Indah

- detikNews
Jumat, 01 Des 2006 07:39 WIB
Saint Petersburg - Mengunjungi kota Saint Petersburg yang dulunya sempat bernama Leningrad atau kota Lenin membuat kita tidak akan berhenti berdecak kagum. Kota yang pernah menjadi ibukota Rusia ketika dipimpin Lenin ini sangat indah dan penuh dengan bangunan yang menunjukkan kejayaan Rusia di masa lalu.St Petersburg didirikan oleh Tsar Peter the Great pada 27 Mei 1703 sebagai 'jendela ke Eropa'. Kota ini berperan sebagai ibukota kekaisaran Rusia selama 200 tahun.Saat Lenin memimpin, ibukota Rusia dipindah ke St. Petersburg. Namun saat Lenin turun, ibukota dikembalikan ke Moskow. Karenanya, St. Peterburg begitu dikenal sebagai Kota Lenin.Seperti dilaporkan reporter detikcom Nurul Qomariyah, Jumat (1/12/2006), pertama kali kita mendarat di Bandara Pulkovo, kita akan langsung merasakan nuansa Eropa Timur. Bandara ini terkesan 'dingin' karena dikelilingi oleh hutan.Keluar bandara dan menuju pusat kota, kita akan disuguhkan oleh pemandangan yang sangat indah. Bangunan-bangunan tua dengan arsitektur khas Eropa memenuhi kota St. Petersburg. Jalanannya pun sangat rapi dan bersih.Warga begitu tertib mengikuti rambu-rambu lalu lintas. Tak ada keruwetan motor ataupun bisingnya klakson di sepanjang jalanan St. Petersburg. Menyisir jalanan di St Petersburg akan membuat kita terkagum-kagum dan terbawa dalam suasana kejayaan Soviet di masa lalu.Bangunan di St. Petersburg juga diramaikan oleh Ruko. Namun ruko yang umumnya terdiri dari 3 hingga 5 lantai ini biasanya setiap lantai dimiliki oleh orang yang berbeda.Benteng-benteng yang melambangkan kejayaan masa lalu banyak ditemukan. Konon kabarnya, para pemimpin Soviet kala itu gemar sekali membangun benteng untuk menunjukkan kekuatannya.Gereja-gereja tua juga banyak ditemukan di sepanjang St. Petersburg. Misalnya saja gereja Saint Isaac, yang terletak di depan Hotel Astoria. Gereja St. Isaac nan megah dengan kubah yang menjulang tinggi ini memang luar biasa indah. Namun gereja yang dibangun pada abad 19 itu, kini telah menjadi museum dan untuk memasukinya harus membayar.Mengunjungi St. Petersburg menjelang Natal memiliki nuansa tersendiri. Pohon natal yang dihias meriah menghiasi sudut-sudut kota ataupun di tengah kota.Selain dibuat terpana oleh bangunan-bangunan yang memiliki ornament sangat cantik, St. Petersburg juga menyajikan keindahan sungai Neva. Sungai yang membelah St. Petersburg ini sangat cantik, apalagi di malam hari.Jika memasuki puncak musim dingin di bulan Januari, sungai Neva biasanya membeku. Hamparan salju beku di Sungai Neva ini bisa digunakan untuk berjalan, ataupun memancing.Memasuki bulan Desember, cuaca di St. Petersburg sangat lah dingin. Pada pukul 08.00 pagi, aktivitas warga belum tampak. Kita tidak akan menjumpai sinar matahari dengan suasana temaram di sepanjang hari. Pukul 12.00 di St Petersburg hampir segelap pukul 06.00 pagi di Jakarta.Namun umumnya warga St. Petersburg beraktivitas hingga larut malam. Sementara kebanyakan toko sudah tutup sejak pukul 20.00 waktu setempat, kecuali beberapa toko souvenir tutup pada pukul 21.00, sementara bar hingga larut malam.Dan jika pada akhirnya Anda bisa melihat kota St. Petersburg, maka Anda akan merasa sebagai salah satu orang yang paling beruntung di dunia. (fay/fay)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads