Rencana DPRD Panggil Direksi TransJakarta Usai Halte-halte Ganti Nama

Rencana DPRD Panggil Direksi TransJakarta Usai Halte-halte Ganti Nama

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 17 Jan 2024 21:37 WIB
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengatakan Gedung DPRD DKI Jakarta ditutup sementara karena banyak anggota yang terpapar Corona.
Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom
Jakarta -

DPRD DKI Jakarta berencana memanggil jajaran direksi PT Transportasi Jakarta (TransJakarta). Pemanggilan itu buntut polemik pergantian nama sejumlah halte TransJ.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pemanggilan ke jajaran direksi PT TransJakarta akan dilakukan dalam waktu dekat. Menurutnya, pihak TransJ tak melakukan sosialisasi sebelum menerapkan kebijakan tersebut.

"Ya itu nggak ada komunikasi dengan DPRD. Ntar saya tanyain lagi, ntar saya panggillah, harusnya kan disosialisasi dulu baru mendapatkan suatu keputusan," kata Prasetyo kepada wartawan, Rabu (17/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prasetyo menyebutkan, dalam penerapan kebijakan apa pun, pihak eksekutif dan legislatif harus saling berkoordinasi. Tujuannya agar nanti masyarakat juga bisa menerima apabila ada perubahan yang mempengaruhi aktivitas publik.

"Ya sebagai pemerintah daerah kan ada eksekutif dan legislatif, kalau dia mau sendiri-sendiri ya diemin aja udah," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Alasan TransJ Ubah Nama Halte

PT TransJakarta mengungkapkan alasan mengapa pihaknya mengubah sejumlah nama halte TransJ. Alasan ini diungkap setelah pergantian nama halte menjadi sorotan publik.

"Jadi pertimbangan pertama adalah tentunya dari segi layanan. Supaya pelanggan kita mendapatkan informasi dan kurasi informasi. Kenapa ini terjadi? Karena sebetulnya dalam perjalanan kita ini banyak aspek yang terjadi perubahan nama halte terkait dengan integrasi," kata Direktur Pelayanan dan Bisnis TransJakarta Fadly Hasan di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (16/1).

"Misalnya, kita sebut halte BNN. Sekarang sudah terintegrasi dengan stasiun LRT Cawang. Itu sebabnya namanya kita ubah jadi Cawang. Dengan Cikoko, itu juga sama disebutkan karena ada integrasi. Ada sekian halte yang berubah karena adanya aspek integrasi itu," sambungnya.

Selain itu, Fadly menjelaskan, akurasi penamaan halte dengan nama daerah juga menjadi alasan. Dengan begitu, pihaknya akan terus mensosialisasi perubahan nama-nama halte itu kepada pelanggan TransJ. Fadly mengatakan TransJ juga sudah melibatkan banyak pihak dan komunitas dalam perubahan nama-nama tersebut.

"Kita memang terus melakukan sosialisasi ini, kita menyadari 1,1 juta pelanggan kami pasti ada yang belum tersosialisasi. Kita terus melakukan usaha sosialisasi, baik melalui media online, roadshow terhadap komunitas dan lembaga. Banyak pihak yang kami ajak ngobrol, sebelum kami memutuskan perubahan ini kami sudah melibatkan banyak komunitas, banyak langkah-langkah yang ditempuh," tuturnya.

Simak Video 'Lihat dari Dekat 'Titanic' Berlabuh di Pusat Kota Jakarta':

[Gambas:Video 20detik]



Simak daftar nama halte TransJ yang diubah di halaman selanjutnya:

Sementara itu, Fadly juga bicara soal hak penamaan (naming rights) halte. Ditargetkan pada akhir tahun ini akan bertambah penjualan untuk hak penamaan beberapa halte. Fadly mengungkap hingga saat ini baru ada satu halte TransJakarta yang menggunakan naming right.

"Naming right itu hal baru di kita dan kita sudah berhasil satu. Kalau kita lihat di Bundaran HI, itu sudah dengan Astra. Jadi namanya Bundaran HI Astra. Itu salah satu bentuk naming rights," ujar Fadly.

Dia mengaku akan terus berusaha yang terbaik perihal naming right. Namun pihaknya tak memiliki target dalam pembuatan hak penamaan tersebut.

Berikut ini nama-nama baru halte TransJakarta.

Koridor 1
1. Karet Sudirman menjadi Karet
2. Dukuh Atas 1 menjadi Dukuh Atas
3. Bank Indonesia menjadi Kebon Sirih
4. Monas menjadi Monumen Nasional
5. Olimo menjadi Taman Sari
6. Kali Besar Barat menjadi Kali Besar
7. Museum Fatahillah menjadi Museum Sejarah Jakarta

Koridor 2
8. Pulogadung 1 menjadi Pulo Gadung
9. ASMI menjadi Perintis Kemerdekaan
10. Cempaka Timur menjadi Cempaka Mas
11. RS Islam menjadi Sumur Batu
12. Cempaka Tengah menjadi Cempaka Baru
13. Ps Cempaka Putih menjadi Pasar Cempaka Putih
14. Senen menjadi Pasar Senen
15. Atrium menjadi Senen Raya
16. Deplu menjadi Pejambon
17. Gambir 1 menjadi Gambir
18. Monas menjadi Monumen Nasional

Koridor 3
19. Dispenda Samsat Barat menjadi Pulo Nangka
20. Indosiar menjadi Damai
21. Grogol 1 menjadi Grogol
22. RS Sumber Waras menjadi Roxy
23. Monas menjadi Monumen Nasional

Koridor 4
24. Pulogadung 2 menjadi Pulo Gadung
25. Ps. Pulogadung menjadi Pasar Pulo Gadung
26. TU Gas menjadi Pemuda Merdeka
27. Sunan Giri menjadi Kayu Jati
28. UNJ menjadi Rawamangun
29. Pramuka BPKP menjadi Simpang Pramuka
30. Pramuka LIA menjadi Pramuka Sari
31. Matraman 2 menjadi Flyover Pramuka
32. Dukuh Atas 2 menjadi Galunggung

Koridor 5
33. Gunung Sahari Mangga Dua menjadi Gunung Sahari
34. Budi Utomo menjadi Lapangan Banteng
35. Salemba UI menjadi Salemba
36. Salemba Carolus menjadi Paseban
37. Matraman 1 menjadi Matraman
38. Slamet Riyadi menjadi Kesatrian
39. Pasar Jatinegara menjadi Bali Mester
40. Jatinegara RS Premier menjadi Jatinegara

Baca selengkapnya di halaman berikutnya:

Koridor 6
41. Departemen Pertanian menjadi Simpang Ragunan
42. SMKN 57 menjadi Jati Barat
43. Imigrasi menjadi Warung Buncit
44. Kuningan Timur menjadi Underpass Kuningan
45. Departemen Kesehatan menjadi Kuningan
46. GOR Soemantri menjadi Rasuna Said
47. Setiabudi Utara menjadi Setiabudi
48. Latuharhary menjadi Flyover Kuningan
49. Dukuh Atas 2 menjadi Galunggung

Koridor 7
50. RS Harapan Bunda menjadi Trikora
51. Ps. Induk Kramat Jati menjadi Pasar Induk
52. Ps. Kramat Jati menjadi Kramat Jati
53. PGC 1 menjadi Cililitan
55. BKN menjadi Cawang Cililitan
55. Cawang UKI menjadi Cawang Sentral
56. BNN menjadi Cawang
57. Cawang Otista menjadi Cawang Baru

Koridor 8
58. Pondok Indah 1 menjadi Underpass Lebak Bulus
59. Pondok Indah 2 menjadi Pondok Indah
60. Tanah Kusir Kodim menjadi Tanah Kusir
61. Kebayoran Lama Bungur menjadi Bungur
62. Pasar Kebayoran Lama menjadi Kebayoran
63. Permata Hijau RS Media menjadi Arteri
64. Kedoya Assiddiqiyah menjadi Kedoya Panjang
65. Kedoya Green Garden menjadi Kedoya
66. Indosiar menjadi Damai
67. Grogol 2 menjadi Grogol Reformasi
68. S Parman Podomoro City menjadi Tanjung Duren
69. Tomang Mandala menjadi Tomang Raya
70. RS Tarakan menjadi Tarakan

Koridor 9
71. Garuda Taman Mini menjadi Makasar
72. Cawang UKI menjadi Cawang Sentral
73. BNN menjadi Cawang
74. Cawang Ciliwung menjadi Ciliwung
75. Cikoko St. Cawang menjadi Cikoko
76. Tebet Eco Park II menjadi Tebet Eco Park
77. Pancoran Barat menjadi Pancoran
78. Kuningan Barat menjadi Simpang Kuningan
79. Gatot Subroto Jamsosek menjadi Denpasar
80. Gatot Subroto LIPI menjadi Widya Chandra
81. Senayan JCC menjadi Senayan
82. Slipi Petamburan menjadi Petamburan
83. Slipi Kemanggisan menjadi Kemanggisan
84. RS Harapan Kita menjadi Kota Bambu
85. S Parman Podomoro City menjadi Tanjung Duren
86. Grogol 2 menjadi Grogol Reformasi
87. Latumeten St. Grogol menjadi Kali Grogol

Koridor 10
88. Enggano menjadi Mambo
89. Permai Koja menjadi Koja
90. Plumpang Pertamina menjadi Plumpang
91. Yos Sudarso Kodamar menjadi Kodamar
92. Cempaka Mas menjadi Simpang Cempaka
93. Ahmad Yani Beacukai menjadi Pisangan
94. St. Jatinegara menjadi Flyover Jatinegara
95. Cipinang Kebon Nanas menjadi Kebon Nanas
96. Penas Kalimalang menjadi Halim
97. Cawang Soetoyo menjadi Simpang Cawang
98. Cawang UKI menjadi Cawang Sentral
99. BKN menjadi Cawang Cililitan
100. PGC 2 menjadi PGC

Koridor 11
101. Perumnas Klender menjadi Flyover Pondok Kopi
102. Flyover Radin Inten menjadi Simpang Buaran
103. Flyover Klender menjadi Klender
104. Imigrasi Jakarta Timur menjadi Flyover Cipinang
105. St. Jatinegara 2 menjadi Stasiun Jatinegara
106. Jatinegara RS Premier menjadi Jatinegara

Koridor 12
107. Enggano menjadi Mambo
108. Permai Koja menjadi Koja
109. Plumpang Pertamina menjadi Plumpang
110. SMP 140 menjadi Sunter Utara
111. Kemayoran Landas Pacu Timur menjadi Landasan Pacu
112. Gunung Sahari Mangga Dua menjadi Gunung Sahari
113. ITC Mangga Dua menjadi Mangga Dua
114. Pangeran Jayakarta menjadi Mangga Dua Raya
115. Kali Besar Barat menjadi Kali Besar
116. Bandengan Selatan menjadi Bandengan
117. Landmark Auto Plaza menjadi Pluit Selatan
118. Museum Fatahillah menjadi Museum Sejarah Jakarta

Koridor 13
119. Tendean menjadi Tegal Mampang
120. Tirtayasa menjadi Pasar Santa
121. Adam Malik menjadi Petukangan Utara

Halaman 3 dari 3
(fas/maa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads