Kapolda Banten Irjen Abdul Karim berbicara soal pengamanan Pemilu 2024. Dia mengatakan personel kepolisian yang bertugas mengamankan TPS harus benar-benar memiliki fisik yang kuat.
"Untuk anggota dalam rangka PAM TPS harus betul-betul fisik yang kuat, kenapa? Simulasi KPU itu perhitungan satu TPS selesainya jam 02.00 pagi. Jadi dari pagi, pencoblosan sampai perhitungan, informasi dari KPU jam 02.00 pagi baru selesai. Ini butuh pengamanan ekstraketat dan ekstrakuat," kata Abdul Karim di Polresta Serang Kota, Rabu (17/1/2024).
Dia juga menyebutkan ada tantangan dalam mengawal pengiriman logistik ke TPS di Banten. Khususnya, menurut Karim, di Lebak, Pandeglang, dan Kabupaten Serang.
"Bahkan kemarin waktu ke (Polres) Lebak, minta lokasi TPS ini (tertentu) jangan yang sudah tua, kalau bisa yang muda. Karena, kalau naik mobil nggak bisa, motor berat kalau hujan. Jadi jalan kaki, mau nggak mau harus mikul bawa kotak suara menuju TPS," katanya.
Dia mengatakan ada juga logistik KPU yang perlu dikawal ke pulau misalnya di Pulau Tunda. Dia mengatakan personelnya sudah siap mengawal pengiriman logistik Pemilu 2024.
"Polair nanti ikut mengawal, takutnya khawatir apa-apa kita punya backup Polair," katanya.
Abdul Karim mengatakan Polda Banten juga menunggu jadwal kampanye berupa rapat akbar dari KPU. Dia mengatakan polisi akan menyiapkan pengamanan dalam kampanye rapat akbar tersebut.
"Paslon (capres) kan tiga, harus dibagi tiga zona. Setelah kita tahu nanti zona mana yang digunakan itu baru bisa kita tentukan. Ancamannya tentunya ada, ancaman antarpendukung paslon terjadi benturan massa, ini perlu diantisipasi. Sampai sekarang belum ditentukan titik mana kampanye umum terbuka, setelah tahu baru bisa menentukan antisipasi bagaimana," ujarnya.
Simak juga 'Deklarasi Pemilu Damai di Surabaya, Kapolri: Perbedaan Bagian dari Demokrasi':
(bri/haf)