Kapolda Respons Yusril Ihza Minta Kasus Firli Bahuri Peras SYL Disetop

Kapolda Respons Yusril Ihza Minta Kasus Firli Bahuri Peras SYL Disetop

Wildan Noviansah - detikNews
Selasa, 16 Jan 2024 12:58 WIB
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto (Fardan/detikcom)
Foto ilustrasi: Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto (Fardan/detikcom)
Jakarta -

Pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra, meminta kasus dugaan pemerasan terhadap Syahrul Yasin Limpo (SYL) dengan tersangka mantan Ketua KPK Firli Bahuri dihentikan lantaran dinilai tak cukup bukti. Menanggapi Yusril, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menegaskan akan menuntaskan kasus tersebut.

"Kalau saya prinsipnya kasus akan segera saya selesaikan," kata Karyoto di Polda Metro Jaya, Selasa (16/1/2024).

Pernyataan Yusril tersebut disampaikan setelah dirinya menjalani pemeriksaan di Bareskrim pada Senin (15/1) kemarin. Yusril sendiri diajukan Firli Bahuri sebagai saksi meringankan terkait kasus yang ada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya saya sampaikan (usulan pemberhentian kasus pemerasan)," kata Yusril di Bareskrim, Senin (15/1).

Yusril juga berbicara soal faktor-faktor yang bisa meringankan Firli, salah satunya pandangan tentang foto pertemuan Firli dan SYL. Yusril menyebut foto pertemuan tersebut tidak membuktikan adanya pemerasan.

ADVERTISEMENT

"Jadi mengenai foto, tadi sudah saya jelaskan mengenai foto itu, dan menurut saya foto itu tidak bisa menerangkan apa-apa. Ada foto orang lagi duduk kayak gitu kan nggak (pemerasan)," kata dia.

"Kecuali pidato apa namanya, itu rekaman video mungkin Pak Firli-nya meras Pak Yasin, atau minta duit sama Pak Yasin. Itu kan nggak, cuma foto orang duduk begitu, nggak menerangkan apa-apa," sambungnya.

Menurutnya, foto tersebut hanya menjadi petunjuk adanya pertemuan Firli dengan SYL pada 2022. Namun itu tak membuktikan terjadi pemerasan sehingga bukti foto tersebut seharusnya dikesampingkan.

"Jadi foto itu paling paling cuma jadi petunjuk saja bahwa benar telah ada pertemuan antara Pak Firli dengan Pak Yasin, tetapi tidak membuktikan bahwa foto itu terjadi pemerasan atau permintaan gratifikasi. Jadi menurut saya foto itu mesti dikesampingkan karena tak menerangkan apa-apa," ujarnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Karena tidak cukup bukti, Yusril pun meminta kasus dugaan pemerasan Firli Bahuri terhadap SYL dihentikan. Yusril menyebut penghentian kasus pemerasan tersebut untuk menjaga suasana kondusif.

"Menurut saya sih sebenarnya karena kasus ini tidak cukup bukti-bukti untuk diteruskan ke pengadilan, sebaiknya kasusnya diakhiri saja, dan pak Firli juga sudah banyak mengalah juga, sudah bersedia mundur dari KPK," jelasnya.

"Dan mengatakan 'saya juga nggak mau nanti saya kalau tidak mundur, menang praperadilan, disangkanya saya akan balas dendam' dan yang lain. Jadi saya pikir hal-hal seperti itu patut dipertimbangkan agar kita bisa menjaga suasana yang kondusif," pungkas Yusril.

Halaman 3 dari 2
(wnv/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads