Dialog dengan Warga Cianjur, Syarief Hasan Bicara soal Pembangunan-Wisata

Dialog dengan Warga Cianjur, Syarief Hasan Bicara soal Pembangunan-Wisata

Inkana Izatifiqa R. Putri - detikNews
Selasa, 16 Jan 2024 11:19 WIB
Syarief Hasan
Foto: dok. MPR RI
Jakarta -

Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan menjadi narasumber tunggal dialog interaktif Uncal (Uneg-uneg Calon Legislatif) di Cianjur, Senin (15/1) malam. Pada kesempatan ini, Syarief menjawab berbagai pertanyaan, harapan serta aspirasi yang disampaikan masyarakat mulai dari persoalan pertanian, pariwisata hingga transportasi. Salah satunya terkait harapan dari anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kabupaten Cianjur yang menginginkan bantuan pompa air, untuk pengairan sawah.

Menanggapi hal ini, Syarief menegaskan pemerintah dan negara harus hadir pada persoalan yang dihadapi petani dan pertanian Indonesia. Selain persoalan pompa air, petani juga membutuhkan uluran tangan pemerintah terkait ketersediaan pupuk, maupun sarana dan prasarana serta teknologi pertanian.

"Jangan sampai pupuk yang dibutuhkan petani, baru tersedia setelah panen. Ini tentu menyakitkan. Tetapi, petani juga tidak boleh tunduk pada oknum masyarakat yang berusaha memanfaatkan kesempatan untuk mengambil keuntungan sendiri. Seperti adanya kasus Gapoktan fiktif. Jadi, petani juga harus membantu meminimalisir peluang penyalahgunaan pupuk bersubsidi," ungkap Syarief dalam keterangannya, Selasa (16/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Syarief, petani membutuhkan kebijakan negara yang berpihak. Hal ini termasuk tidak melakukan impor beras saat petani tengah panen, melindungi lahan pertanian dari potensi pemakaian sawah menjadi fasilitas lain, seperti rumah sakit, perumahan, pasar hingga sarana pendidikan.

Soal pembangunan di Cianjur dan kemacetan lalu lintas yang semakin sering terjadi, Syarief mengatakan pembangunan SDM harus menjadi prioritas. Oleh sebab, itu diperlukan peningkatan mutu pendidikan, terutama model pendidikan pesantren yang sudah terbukti sesuai dengan kondisi masyarakat Cianjur.

ADVERTISEMENT

Selain itu, pemerintah juga harus fokus mengurangi kemiskinan dan pengangguran. Salah satunya melalui pelaku UMKM, serta memberikan pelayanan yang lebih baik bagi para pengusaha.

"Untuk mengurangi kemacetan, pemerintah harus mengatur keberadaan transportasi umum. Jumlahnya diatur agar sesuai dengan kebutuhan. Selain itu pemakaian kendaraan pribadi harus dibatasi, misalnya dengan membatasi pemakaian kendaraan yang sudah tua. Naikkan pajak kendaraan tua, agar masyarakat enggan memelihara kendaraan yang sudah lama," ungkap Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat itu.

Sementara terkait masalah pariwisata, anggota DPR RI Dapil Jabar III meliputi Kabupaten Cianjur dan Kota Bogor ini pun yakin Cianjur memiliki kawasan wisata alam yang indah, dan berpotensi mendatangkan wisatawan. Sebut saja, Gunung Padang, taman bunga hingga kawasan pantai.

Sayangnya, potensi tersebut belum dikembangkan secara optimal. Oleh karena itu, pemerintah perlu melaksanakan pembangunan sarana prasarana pendukung, supaya tempat tempat yang indah itu menarik perhatian.

"Semuanya harus digerakkan, bisa oleh pemerintah maupun pihak swasta. Kalau tempat wisata, itu dikelola dengan baik, pasti akan mendatangkan turis dan berkontribusi meningkatkan pendapatan masyarakat. Apalagi, pada dasarnya Cianjur memiliki kawasan wisata yang sangat menjanjikan," pungkas Syarief.

(prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads