Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), menghadiri sidang senat terbuka dalam rangka Dies Natalis ke-3 Universitas Insan Cita Indonesia (UICI). Acara diselenggarakan di Perpustakaan Nasional Indonesia.
Sidang dihadiri oleh Prof Dr Muhammad Dimyanti selaku ketua senat beserta empat anggota senat, yaitu Dadan Sukma, Laode M Kamaluddin, Moh Jawahir, dan Lely Pelitasari Sukmabekti serta Kepala LLDIKTI Wilayah III Toni Toharudin.
Dalam pidato ilmiahnya, JK memandang bangsa Indonesia membutuhkan pendidikan yang baik, yang tersebar, bermutu, serta murah. JK mengibaratkan operasional universitas dengan bank.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Artinya kalau sudah didirikan, tidak bisa berhenti. Saya katakan, universitas itu kayak bank, begitu Anda tinggal mati, nggak bisa berhenti. Terkecuali Anda bangkrut. Beda kalau bikin toko, kalau toko Anda buka pagi ini nggak ada pelanggan, Anda tutup saja, tapi universitas tak bisa karena ada mahasiswanya. Dan itu adalah janji," kata JK dalam pidatonya, Senin (15/1/2024).
JK lantas mengingatkan seluruh pihak bekerja sama dalam mendukung pendidikan di universitas. JK meyakini upaya mencerdaskan bangsa termasuk dalam amalan jariyah yang tak akan putus.
"Karena itulah tentu kita harus sama-sama mendukung dan membantu pelaksanaan secara baik. Karena cita-cita ini amal jariyah mencerdaskan masyarakat anak muda dan masyarakat adalah amal jariyah tak terputus. Karena itu lah, di samping berdasarkan keilmuan berdasarkan dasar-dasar Islami yang selalu kita laksanakan sebaik-baiknya," ucapnya.
Secara khusus, JK menyampaikan alasannya menghadiri acara dies natalis UICI. JK mengaku hendak memberikan semangat kepada para pelopor pendiri UICI.
"Acara dies natalis untuk memberikan semangat kepada teman-teman yang mempelopori pendirian UICI yang berbasis digital supaya mencapai pembelajaran yang luas. Tapi harus dengan semangat baru," jelasnya.
JK menuturkan UICI merupakan kampus yang mengadopsi teknologi digital dalam pembelajarannya. Dia berharap ke depannya, UICI semakin maju dan sukses mendidik masyarakat luas.
"Maju dengan semangat pendidikan baik masyarakat luas," terangnya.
Sementara, Rektor UICI Prof Dr Laode M Kamaluddin mengatakan pihaknya menghadapi sejumlah tantangan, mulai dari keterbatasan sumber daya hingga teknik dan finansial. Karena itu, pihaknya melakukan upaya fundraising melalui program beasiswa dan program yang dinamakan UICI Trust Fund.
"Hingga akhir Desember 2023 tercatat jumlah mahasiswa penerima beasiswa sebanyak 1.144 orang yang diterima dari 17 personal donator/lembaga. Adapun untuk program Trust Fund telah tercatat 29 orang/lembaga yang telah berkontribusi," ujarnya.
"Momentum ulang tahun ke-3 ini kiranya dapat menjadi barometer awal seberapa jauh UICI dapat melangkah dan seberapa besar UICI bisa tumbuh. Keduanya tidak mungkin dicapai tanpa dukungan Bapak-bapak dan Ibu-ibu semua," sambungnya.
Jumlah mahasiswa UICI tercatat mencapai 1.800 orang, yang tersebar di 7 program studi. Selain 4 program studi yang telah dibuka sejak Tahun 2021, yaitu Bisnis Digital, Komunikasi Digital, Informatika dan Sains Data, pada tahun 2022 UICI menambah satu program studi, yaitu Digital Neuropsikologi, sementara itu Teknik Industri (Manufacturing System Engineering) Teknologi Industri Pertanian (Digital Farming) baru dibuka dan menerima mahasiswa baru pada tahun akademik 2023.
Lihat juga Video 'Kata JK soal Anies Dilaporkan ke Bawaslu Buntut Singgung Lahan Prabowo':