DKI Jakarta menempati posisi ke-30 sebagai kota termacet di dunia versi TomTom Traffic Index 2023. Angka tersebut mengalami penurunan dibandingkan pada 2022 saat Jakarta berada di urutan ke-29.
Meski peringkatnya turun, menurut data TomTom, waktu tempuh perjalanan di Jakarta pada 2023 justru bertambah 40 detik. Dinas Perhubungan DKI Jakarta memberikan penjelasan.
"Ya membaik kan, dari 29 ke 30," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (15/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syafrin menjelaskan, pada 2023, terdapat proyek pembangunan transportasi umum, seperti LRT dan MRT Jakarta, yang berimbas penerapan rekayasa lalu lintas. Kondisi inilah yang membuat timbulnya kepadatan lalu lintas, khususnya di sekitar lokasi proyek.
"Secara keseluruhan tentu untuk Jakarta kita ada pembangunan LRT dan MRT, belum lagi PSN lainnya yang ada di Jakarta," terangnya.
Di sisi lain, Syafrin memastikan Kota Jakarta terus melakukan perbaikan melalui penerapan manajemen lalu lintas. Salah satu contohnya ialah menutup 31 putaran balik (U-turn) hingga penerapan sistem satu arah di sejumlah titik.
"Tentu Jakarta terus melakukan perbaikan, manajemen dan rekayasa lalu lintas dilakukan, termasuk tahun lalu dilakukan penutupan U-turn 31 U-turn dan diterapkan 7 ruas jalan SSA (sistem satu arah), dan juga ada operasional 20 traffic light yang sudah menerapkan intelligent transport system," terangnya.
Syafrin optimistis berbagai terobosan itu dapat memperbaiki kinerja lalin di wilayah Jakarta di masa mendatang.
"Ini tentu perbaikan ada. Kita harapkan ke depan, tahun ini semakin masif lagi melakukan perbaikan kinerja lalu lintas," ucapnya.
Seperti diketahui, dalam TomTom Traffic Index 2023, Jakarta menempati posisi ke-30. Peringkat itu turun jika dibandingkan pada 2022 yang menempatkan Jakarta kota termacet nomor 29 di dunia. Meski peringkatnya turun, waktu tempuh yang dibutuhkan di Jakarta bertambah.
"Waktu perjalanan meningkat di Jakarta tahun lalu. Data menunjukkan bahwa waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk menempuh jarak 10 km meningkat sebesar 40 detik (dibanding tahun 2022). Waktu dan kecepatan perjalanan didasarkan pada data perjalanan di seluruh dunia yang mencakup 551 miliar (109) km yang dikumpulkan secara anonim sepanjang tahun dari pengemudi di wilayah metropolitan yang lebih besar (metro) atau radius 5 km dari pusat (pusat kota) di seluruh wilayah tersebut. Jaringan jalan yang lengkap - termasuk jalan cepat dan jalan raya yang melintasi area ini," tulis TomTom.
Lalu, kapan hari paling macet selama 2023 di Jakarta? TomTom menyebut tanggal 9 Maret 2023 merupakan hari terburuk untuk bepergian di Jakarta. TomTom mengatakan pada hari itu pengemudi butuh 30 menit 10 detik untuk menempuh 10 km.
Simak juga Video 'Jakarta Macet Bikin Rugi Rp 65 T/Tahun':