Dinas Kependudukan dan Pencatatan (Disdukcapil) DKI Jakarta melakukan penataan penduduk sesuai domisili. Disdukcapil melaporkan sebanyak 243.100 orang memindahkan identitas kependudukannya sesuai tempat tinggal yang sebenarnya sepanjang 2023.
"Sebagai ibu kota negara, Jakarta hingga kini masih menjadi pusat perpindahan penduduk terbesar secara nasional. Perpindahan penduduk tersebut terjadi karena Jakarta memiliki fasilitas kesehatan, pendidikan, transportasi, perumahan, hiburan yang lengkap, jaminan sosial lebih baik, jumlah lapangan kerja lebih besar dan harapan hidup tinggi," kata Kepala Disdukcapil DKI Jakarta Budi Awaluddin dalam keterangan tertulis, Senin (15/1/2024).
Berdasarkan Data Konsolidasi Bersih (DKB) semester 2 tahun 2023 jumlah penduduk DKI Jakarta sebanyak 11.337.563 orang, turun sebanyak 12.765, dibandingkan DKB semester 1 tahun 2023 sebanyak 11.350.328. Penataan kependudukan sesuai domisili telah menekan angka pendatang yang selama tiga tahun terus naik, tahun 2023 turun menjadi 136.200, dibandingkan tahun 2022 sebanyak 151.752 sehingga tren tersebut akan terus turun hingga awal tahun 2024 ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hal tersebut karena Disdukcapil DKI Jakarta selama ini gencar melakukan sosialisasi penerapan identitas penduduk sesuai domisili," ujarnya.
Berdasarkan data yang dihimpun Disdukcapil DKI Jakarta, jumlah penduduk yang keluar Jakarta sebanyak 243.160, sedangkan penduduk pendatang baru dari luar Jakarta sebanyak 136.200 orang sepanjang tahun 2023. Saat ini masyarakat bisa memantau secara langsung pergerakan data kependudukan secara online melalui website 'dariku untukmu' di https://kependudukancapil.jakarta.go.id/tematik_datang/.
"Beberapa warga yang saat ini terlihat masih ada yang datang ke Jakarta dikarenakan pengaruh daya tarik Jakarta dengan fasilitas penunjang untuk kesejahteraan warganya," imbuhnya.
(taa/knv)