Tegur Agar Jangan Ngebut, Raymond Malah Diparang Sohibnya
Rabu, 29 Nov 2006 10:48 WIB
Ambon - Berteman baik, belum tentu saling memahami. Inilah lakon Fallen alias Boy (29) dan Raymond Syauta (31). Berawal dari adu mulut, Fallen mencabut nyawa Raymond dengan sebilah parang. Raymond pun terbujur kaku bersimbah darah di depan rumahnya. Fallen kabur. Kini polisi memburunya.Insiden tewasnya Raymond terjadi di Gang Da Silva, Soya Kecil, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Rabu (29/11/2006). Hal ini bermula dari teguran Raymond kepada Fallen yang mengendarai sepeda motor dengan kecepatan sangat tinggi. Ditegur Raymond, Fallen jengkel. Pertengkaran mulut dua pemuda yang sudah lama berteman ini tak terhidarkan. Tak puas, Fallen pulang ke rumah dan mengambil sebilah parang. Dia pun balik dan masih menemukan Raymond yang hendak masuk ke rumahnya di Jalan Skip, Kecamatan Sirimau, Ambon. Tak banyak basa-basi, parang sepanjang setengah pergelangan tangah manusia ini dia layangkan ke leher Raymond. Seketika Raymond kaget dan berusaha menghindar. Apa daya, parang yang mengenai tangan dan mengeluarkan banyak darah tak dapat dhindarinya lagi. Dua kali tebasan berikutnya persis leher Raymond yang kena. Raymond yang dikenal pendiam itu kemudian jatuh bersimbah darah. Sempat dilarikan ke RS Gereja Protestan Maluku (GPM), namun nyawa korban tak terselamatkan. Raymond tewas dalam perjalanan menuju RS. Menurut kakak korban, Sahron Syauta, pelaku adalah rekan baik korban. Dan sering menginap di rumah korban. "Dia itu baik, saya tidak tahu ada masalah apa antara mereka," ujar Sharon. Usai membunuh temannya, Fallen pun kabur. Pihak Polres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease tengah mengejar pelaku. "Kami sedang lakukan pengejaran. Pelaku kabur setelah membunuh korban," ujar Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, AKBP Trilulus Rahardjo kepada wartawan di Mapolres Ambon, Jl dr Latumeten, Ambon.
(han/nrl)