Komrad Pancasila Sebut Pernyataan Kapolri 'Estafet Kepemimpinan' Hal Wajar

Komrad Pancasila Sebut Pernyataan Kapolri 'Estafet Kepemimpinan' Hal Wajar

Zunita Putri - detikNews
Sabtu, 13 Jan 2024 12:49 WIB
Koordinator Komrad Pancasila Antony Yudha
Foto: Koordinator Komrad Pancasila Antony Yudha
Jakarta -

Koordinator Komrad Pancasila Antony Yudha menyebut pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait estafet kepemimpinan di Perayaan dan Ibadah Natal 2023 adalah hal wajar. Antony mengatakan itu wajar karena Jenderal Sigit sebagai penanggung jawab keamanan pemilu.

"Saya rasa pernyataan Pak Kapolri merupakan sikap yang wajar selaku penanggung jawab keamanan selama pemilu berlangsung, dan tidak ada tendensi politik terhadap calon tertentu karena semua calon yang nantinya menang memang harus melanjutkan estafet dan tren positif kebijakan pemerintah sebelumnya," ujar Antony dalam keterangannya, Sabtu (13/1/2024).

Antony mengingatkan agar tidak ada pihak yang berusaha menggiring Polri seolah tidak netral dan membenturkan masyarakat. Dia berharap pemilu berlangsung aman dan damai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka yang sering menuduh Polri tidak netral adalah pihak yang kehabisan akal sehat, dan ide untuk memenangkan calon politiknya sehingga mau membenturkan masyarakat dengan Polri untuk menciptakan efek elektoral, tetapi dengan cara yang jahat," kata Antony.

Penjelasan Polri soal Pernyataan Kapolri

Karo Penmas Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan maksud pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait estafet kepemimpinan yang disampaikan pada acara Perayaan dan Ibadah Natal 2023. Trunoyudo menyampaikan, secara keseluruhan, Kapolri memberikan pesan kesatuan dalam keberagaman hingga cooling system.

ADVERTISEMENT

"Kami perlu sampaikan, Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo menghadiri perayaan dan ibadah Natal 2023. Kemudian, bisa kita lihat seluruhnya secara lengkap video tersebut di mana pesan-pesan Bapak Kapolri terkait dengan persatuan dan kesatuan dalam keberagaman kemudian juga terkait cooling system," kata Trunoyudo dalam keterangannya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (12/1/2024).

Trunoyudo mengatakan estafet kepemimpinan yang dimaksud yakni keberlanjutan dari Presiden RI ke-1 Ir Sukarno sampai era Presiden ke-7 Joko Widodo. Dia mengatakan perlunya program pembangunan yang berkelanjutan di setiap pemimpin.

"Perlu kami jelaskan, yang dimaksudkan adalah keberlanjutan dari sejak Presiden pertama Ir Sukarno sampai Presiden ke-7 Ir Joko Widodo untuk mewujudkan pembangunan di Indonesia yang selalu berkelanjutan dari satu pemimpin ke pemimpin lain. Estafet kepemimpinan juga tentu harus dilanjutkan siapa pun calon pemimpin baru dan apa pun program yang dibawanya," ujarnya.

Trunoyudo menegaskan netralitas institusi Polri di Pemilu 2024. Kapolri pun, menurutnya, telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran Polri terkait netralitas.

"Kapolri telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran Polri untuk berkomitmen bahwasanya Polri netral sebagaimana amanah pada UU No 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia pada Pasal 28 ayat 1 dan ayat 2," ucapnya.

Trunoyudo memastikan Polri berkomitmen dalam mewujudkan pemilu damai demi persatuan dan kesatuan bangsa. "Tentunya Polri komitmen dalam keamanan penyelenggaraan Pemilu 2024 ini sehingga mewujudkan pemilu yang aman dan damai tentu juga dalam rangka persatuan dan kesatuan bangsa," lanjutnya.

Simak Video 'Polri Jelaskan Pernyataan Kapolri soal 'Estafet Kepemimpinan'':

[Gambas:Video 20detik]




(zap/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads