Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Vietnam bersifat strategis. Retno menyebut kunjungan ini bagian dari upaya kedua negara mencapai visi high income country di 2045.
"Vietnam adalah mitra strategis Indonesia di Asia Tenggara. Selain sebagai sesama anggota ASEAN, Vietnam juga menjadi salah satu mitra perdagangan yang penting serta tujuan investasi Indonesia. Terdapat lebih dari 32 perusahaan Indonesia yang beroperasi di Vietnam. Selain itu, Vietnam juga merupakan mitra pengembangan kerja sama teknologi yang juga sangat penting. Oleh karenanya kunjungan Bapak Presiden RI bersifat amat strategis, terutama dalam upaya kedua negara mencapai visi high income country 2045," kata Retno dalam keterangan pers di akun YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (13/1/2024).
Retno melaporkan dalam kunjungan ini, Jokowi telah bertemu dengan Presiden Vietnam Vo Van Thuong, Presiden Majelis Nasional Vietnam VΖ°Ζ‘ng ΔΓ¬nh Huα», dan Perdana Menteri Pham Minh Chinh. Retno lalu menjelaskan poin-poin pertemuan dengan ketiga tokoh tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertemuan dengan Vo Van Thuong
Pertemuan dengan Vo Van Thuong, Jokowi kata Retno, menyambut baik komitmen investasi Perusahaan Vietnam Vinfast guna mendukung Pembangunan ekosistem Electric Vehicles. Kedua pemimpin negara juga sepakat untuk terus berkolaborasi membangun ekosistem ekonomi digital, termasuk melalui keberadaan Perusahaan Unicorn Indonesia.
"Kedua di bidang ketahanan pangan. Kedua presiden memiliki pandangan yang sama bahwa penguatan rantai pasok pangan adalah kunci untuk mencegah krisis pangan. Guna mewujudkan hal ini, keduanya sepakat untuk meningkatkan kerja sama suplai bahan pokok termasuk ekspor produk ikan Indonesia ke Vietnam," ujarnya.
Poin ketiga, Jokowi menyampaikan apresiasi kepada Vietnam atas dukungan selama keketuaan Indonesia di ASEAN tahun lalu serta menyepakati upaya bersama untuk mendukung keketuaan Laos tahun ini.Kedua pemimpin juga sepakat untuk menjaga kesatuan dan sentralitas ASEAN dan membuat ASEAN terus mampu berkontribusi bagi perdamaian, kemakmuran Kawasan.
Pertemuan dengan VΖ°Ζ‘ng ΔΓ¬nh Huα»
Retno mengungkap adanya pembahasan kerja sama energi terbarukan. Jokowi meminta dukungan Parlemen Vietnam untuk mendorong realisasi kerja sama untuk mengakselerasi transisi energi dan mencapai kemandirian industri energi terbarukan. Hal ini termasuk rencana joint production antara Perusahaan Mobil Listrik Vietnam Vinfast dengan PT IBC.
"Yang kedua,mengenai kerja sama perikanan, Bapak Presiden meminta dukungan parlemen Vietnam mengenai pentingnya kerja sama yang konkret dalam budidaya ikan dan melawan IUU Fishing melalui MoU Kerja Sama Perikanan yang tentunya di dalam implementasinya selalu mengedepankan hukum internasional dan tentunya hukum nasional masing-masing," ujarnya.
Hal lain yang dibahas yakni kerja sama antarparlemen. Retno mengatakan Jokowi menyambut baik ditandatanganinya MoU kerja sama antarparlemen serta mengharapkan perkuatan kemitraan antar parlemen untuk memperkuat regulasi hilirisasi dan membangun kawasan yang damai dan stabil.
Simak selengkapnya di halaman berikut
Pertemuan dengan Pham Minh Chinh
Hal yang dibahas dalam pertemuan ini yakni di bidang perdagangan. Retno mengatakan keduanya menyambut baik tercapainya target perdagangan USD 10 Miliar.
"Dan menindaklanjuti pembahasan dengan Presiden Vietnam pada pagi hari ini, Bapak Presiden & PM Chinh sepakat untuk terus meningkatkan perdagangan serta meningkatkan perluasan akses pasar dan pengurangan hambatan perdagangan. Untuk mencapai hal tersebut, kedua pemimpin menyampaikan bahwa target perdagangan ke depan adalah lebih tinggi dari USD 15 miliar pada tahun 2028," ujarnya.
Selain itu, Jokowi juga meminta dukungan Perdana Menteri Chinh untuk terus mendorong iklim investasi yang kondusif yang mengutamakan aspek pelindungan terhadap investor, termasuk tentunya di Vietnam adalah investor Indonesia.
"Karena, sekali lagi, banyak sekali investor Indonesia yang sudah beroperasi di sini. Dan ini menunjukkan keberpihakan Bapak presiden terhadap para Investor Indonesia yang melakukan kegiatan di luar negeri," ucapnya.
Hal lain yang dibahas oleh Jokowi adalah di bidang ketahanan pangan. Retno mengatakan keduanya sepakat untuk mendorong kerja sama pertanian melalui kerja sama komoditas pangan strategis termasuk penelitian, pengendalian mutu dan smart farming.
"Yang keempat, mengenai kerja sama perikanan. Bapak Presiden mengapresiasi atas meningkatnya ekspor sektor perikanan ke Vietnam hingga hampir dua kali lipat pada tahun 2022.Bapak Presiden dan PM Chinh juga sepakat pentingnya upaya bersama untuk terus mendorong kolaborasi dan investasi termasuk untuk kemajuan industri perikanan dan upaya untuk pemberantasan IUU fishing," ucapnya.
Kemudian kerja sama energi terbarukan juga dibahas dalam pertemuan ini. Jokowi dan Perdana Menteri Chinh sepakat bahwa kolaborasi antara negara ASEAN amat krusial untuk mencapai kemandirian di sektor ini.
"Dan yang terakhir, Bapak Presiden dan Perdana Menteri Chinh juga sepakat untuk terus bekerja sama menyelesaikan pekerjaan rumah ASEAN termasuk di dalam menyelesaikan krisis di Myanmar," ujar Retno.