Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok telah memulai proses sortir dan lipat (sorlip) surat suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Proses sorlip ini membawa berkah tersendiri bagi warga Depok.
Sejumlah ibu-ibu, bapak-bapak, hingga anak muda antusias melakukan sorlip surat suara. Asum (51), salah satunya, ia rela bekerja melipat surat suara dari pagi hingga sore demi mencari rezeki. Para pekerja sorlip ini diberi upah sebesar Rp 500 per surat suara yang dilipat.
"Saya udah nggak ada suami. Anak ada tapi udah berkeluarga jadi saya nggak mau lah gitu minta sama anak gitu. Karena saya masih sanggup kerja, saya juga tinggal sama 2 anak saya. Tapi saya berusaha nggak minta sama anak," kata Asum saat ditemui detikcom di Gudang Logistik KPU Depok, Cibinong, Bogor, Kamis (11/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asum mendaftar untuk menjadi relawan sorlip di KPU Depok. Proses pendaftarannya cukup membawa fotocopy dan KTP asli.
"Oh ya (alasannya) itu tadi karena ya lumayan cukup pembayarannya. (Proses daftar) Oh hanya kasih fotocopy KTP asli jadi sampe sini udah dipanggil-panggil aja," tuturnya.
Asum dan relawan lainnya mendapatkan pengarahan dari petugas KPUD Depok dalam melakukan sorlip surat suara tersebut. Upah dihitung dari berapa banyak surat suara yang dilipat dengan baik.
Ibu lainnya, Mei (54), mengatakan satu timnya berisikan 10 anggota. Satu tim bisa melipat sebanyak 6 ribu lembar.
Mei mengatakan akan diberi upah jika sudah selesai pengerjaan selama 7 hari atau di hari terakhir pelipatan surat suara. Mei mengatakan alasannya kerja lipat suara untuk membantu ekonomi keluarga.
![]() |
"Ya biasa, (uangnya) buat urusan rumah tangga aja. (Alasan kerja) Ya karena banyak yang mau jadi saya ikutan aja daripada di rumah aja, lagian giat kan nggak tiap hari," tutur Mei.
Dia mengatakan pendaftaran cukup mudah hanya dengan menyerahkan fotocopy KTP. Syaratnya, pekerja tak boleh tergabung dalam partai politik.
"(Proses daftar) cuma kasih KTP ke panitia biar didata. Lalu diinput untuk dicek masuk parpol atau nggak, kalau tergabung parpol itu nggak boleh," jelasnya.
Mei mengatakan dirinya juga diberi arahan di awal pengerjaan melipat surat suara. Menurutnya proses pelipatan surat suara harus benar-benar diperhatikan agar tidak rusak.
"(Kalau rusak) Itu nggak akan dimasukin jadi di cancel dan dipisahin. 'misal kayak surat suara harusnya warna merah tua tapi ada warna merah muda merah pudar, itu semua di cancel atau reject jadi nggak akan masuk ke proses pelipatan," tuturnya.
"Kan makanya sebelum dilipat itu dilihat-lihat dulu, gambarnya, apa ada cacat atau nggak, jadi nggak langsung lipat-lipat aja. (Kalau rusak) kan ada pengarahan, dari mereka juga mengawasi gimana kita petugas melipat," pungkasnya.
Simak juga 'Suasana Pelipatan Surat Suara Pemilu 2024 di Lebak Banten':