Chicago - Siapa bilang ekstasi menimbulkan bahaya setelah berkali-kali dikonsumsi. Sebuah penelitian menyebut, ekstasi membahayakan otak sejak pertama kali dikonsumsi."Kami menemukan penurunan sirkulasi darah di beberapa area otak pada orang-orang yang mulai menggunakan ekstasi," ujar Maartje de Win, pemimpin studi yang mempresentasikan pertemuan tahunan di hadapan Perhimpunan Radiologikal di Amerika Utara.Studi ini dilakukan pada 188 sukarelawan yang tidak memiliki sejarah menggunakan ekstasi. Demikian dilansir dari
AFP, Senin (27/11/2006)."Kami juga menemukan adanya penurunan relatif dalam memori verbal oleh pengguna ekstasi bila dibandingkan dengan yang
non-users," imbuh peneliti dari Universitas Amsterdam itu.Ekstasi adalah amphetamine ilegal yang dapat menimbulkan efek euforia pada penggunanya. Obat ini meningkatkan jumlah serotonin, neurotransmiter yang penting, di otak. Selanjutnya, obat ini bisa meregulasikan beberapa fungsi otak, termasuk ingatan dan
mood.Institut Nasional Penyalahgunaan Obat AS (NIDA) menemukan 450 ribu orang di AS berusia lebih dari 21 mengkonsumsi ekstasi dalam 30 hari. Studi Nida menunjukkan 5,4 persen pelajar SMU di AS pernah menggunakan ekstasi, setidaknya sekali.Para peneliti mengungkapkan, dalam kurun waktu yang lama ekstasi dapat merusak neuron dan menyebabkan depresi, kegelisahan, kebingungan, kesulitan tidur, dan pengurangan daya ingat.Meski demikian, belum ada studi yang menunjukkan dampak pemakaian ekstasi dalam dosis rendah pada sistem kerja otak permanen.
(nvt/nvt)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini