Ketua Umum KBWJI Jenderal (Purn) Hendropriyono mengajak masyarakat berpikir logis, rasional, dan menolak rasisme. Rasisme harus ditolak demi bangsa Indonesia yang majemuk.
Hal tersebut disampaikan Hendropriyono saat berbincang dengan wartawan di Jakarta, Selasa (9/1/2024). Hal tersebut sebelumnya juga ditegaskan oleh Hendropriyono saat memberikan sambutan pada HUT ke-56 Keluarga Besar Warga Jaya Indonesia (KBWJI) pada akhir Desember 2023.
Guru besar ilmu intelijen tersebut mengingatkan jangan sampai Indonesia tinggal kenangan. Nama besar bangsa Indonesia harus dijaga bersama-sama oleh seluruh rakyat Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Warga Jaya Indonesia saya harapkan paham tentang Indonesia untuk bangsa Indonesia. Indonesia for the Indonesian," kata Hendropriyono.
Baca juga: Hendropriyono: Prabowo Setiakawan dan Komit |
"Karena itu sengaja saya buat taman miniatur Majapahit, maksudnya supaya kita sendiri sadar bahwa kita adalah bangsa yang besar, sebelum orang orang barat datang ke Indonesia pada tahun 1292 sampai 1527," sambungnya.
Hendro mengingatkan rakyat Indonesia harus berani menyuarakan kebenaran demi bangsa Indonesia. "Jangan biarkan kita kehilangan bangsa kita sendiri seperti Mauri di New Zealand sudah musnah, suku Indian di Amerika Serikat. Jangan sampai di Indonesia ini disebut dulu pernah ada bangsa namanya Indonesia," kata Hendropriyono.
"Kita harus menuju kepada tercapainya target, yaitu Indonesia untuk bangsa Indonesia. Itu target kita. Prosesnya adalah, semua bangsa Indonesia harus asimilasi dengan suku suku bangsa Indonesia,"
Mantan Kepala BIN menegaskan prinsip KBWJI adalah pancasila sebagai ideologi bangsa. KBWJI mengedepankan pemikiran logis yang sangat diperlukan di tengah banyaknya kekeliruan informasi di tengah tengah masyarakat. "Saat ini banyak informasi yang salah, hoaks dan simulacra," ujar Hendropriyono.
"Harapan saya KBWJI yang saat ini baru ada di 28 provinsi di Indonesia bisa terus berkembang hingga ke 38 provinsi di Indonesia. Selain itu, saat ini KBWI juga sudah membina lebih dari 500 UMKM di Lombok," pungkasnya.
Simak juga 'Jokowi soal Debat Capres: Saling Serang-Data Pertahanan Tak Bisa Semua Dibuka':