Kasus Smack Down Terus Bermunculan

Kasus Smack Down Terus Bermunculan

- detikNews
Selasa, 28 Nov 2006 02:18 WIB
Bandung - Setelah kasus Reza, korban meninggal yang diduga dismack down oleh tiga temannya beberapa waktu lalu, kasus serupa kini bermunculan di Bandung. Beruntung, peristiwa itu tidak mengakibatkan kematian.Peristiwa itu seolah menunjukkan agresifitas di kalangan anak-anak makin meningkat karena tayangan kekerasan yang kerap muncul di layar televisi.Seperti yang dialami Fayza Rafiansyah (4,5) yang masih duduk di kelas nol kecil TK AL Wahab Plus Bandung. Menurut ibunya, Eti (36), Fayza di-smack down oleh anak tetangganya yang usianya sekitar 6 tahun dan duduk di kelas 1 SD sekitar dua minggu lalu."Kejadiannya di rumah tetangga saya waktu siang hari. Saya dipanggil pembantu tetangga saya. Ketika sampai di rumah tetangga, Fayza sedang terlentang dengan napas tersengal. Ketika saya gendong dia langsung muntah darah," tutur Eti kepada detikcom, di rumahnya, Jl Propelat Barat III Kav 3, Bandung, Senin (27/11/2006).Berdasarkan pengakuan dari anak tetangganya dan juga Fayza, bocah itu di-smack down. "Perutnya disikut oleh lutut, lalu diterlentangkan dan diinjak. Hasil pemeriksaan dokter lambung Fayza mengalami memar," imbuh Eti.Eti yakin, peristiwa itu terjadi karena anak-anak sedang mempraktekkan adegan smack down yang saat itu sedang mereka tonton di VCD. Padahal sebelumnya, Fayza tidak pernah menonton smack down di televisi."Nggak pernah nonton dan nggak suka smack down," kata Fayza lirih.Kisah lain terjadi pada Ahmad Firdaus (9), siswa kelas 3 SD BBK Surabaya 7 Bandung. Senin (27/11/2006) siang, saat bocah itu akan masuk ke kelas, dia diajak beberapa temannya bermain smack down. Ajakan itu ditolaknya. Mendengar jawaban itu, dia lantas di-smack down temannya."Selangkangan saya ditendang, tangan ditarik ke belakang dan tengkuk dipukul," tutur Firdaus.Kejadian ini merupakan peristiwa kedua di SD itu, setelah satu minggu lalu siswa kelas 5, Yoga (10) di-smack down oleh temannya sehingga dahi kanannya harus dijahit lima jahitan."Kami telah pasang papan peringatan agar anak-anak takut dan kapok untuk smack down. Gara-gara tayangan itu, anak-anak menjadi lebih agresif," ujar Kepala sekolah SD 7 BBK Surabaya Nani Haerani. (ern/nvt)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads