Diketahui, pada akhir pekan lalu, yakni Sabtu (6/1) hingga Minggu (7/1) sejumlah kegiatan dan pertunjukan menarik digelar. Ada Karapan Sapi, Festival Kreasi Anak Yatim dan Kopi Milan, hingga arade Musik Tong-Tong. Ragam keseruan tersebut tak hanya menarik perhatian warga setempat, tapi juga wisatawan asing.
"Alhamdulillah kegiatannya berlangsung meriah dan menarik banyak pengunjung serta wisatawan, termasuk dari mancanegara untuk hadir ke Sumenep. Dengan ramainya wisatawan, maka dengan sendirinya ekonomi rakyat semakin berputar," kata Cak Fauzi dalam keterangan tertulis, Senin (8/1/2024).
Adapun salah satu yang menjadi kebanggaan warga Madura yaitu Parade Musik Tong-Tong. Apalagi parade ini turut dimeriahkan turis dari negara Australia dan Taiwan. Mereka terlihat antusias menyaksikan seni budaya Sumenep itu.
"Acara malam ini tentu menjadi sebuah kebanggaan bagi masyarakat dari berbagai penjuru dunia, Madura, khususnya Sumenep. Karena dimeriahkan wisatawan Australia dan Taiwan," kata Cak Fauzi.
Cak Fauzi menekankan upaya mengenalkan budaya Sumenep kepada seluruh dunia merupakan suatu hal yang harus dilakukan. Sebab, musik tong-tong merupakan bagian dari kekayaan budaya Madura yang harus diperkenalkan ke masyarakat luas.
"Artinya, agar semua orang tidak hanya mengenal alam yang indah di Sumenep, tapi daerah yang kita cintai ini juga kaya akan budayanya," ujarnya.
Sementara itu, Taipe Economic and Trade Office in Surabaya Isaac Chiu mengaku kagum dengan musik Tong-Tong di Sumenep. Ia merasa sangat senang dan antusias menyaksikannya.
Menurutnya, Sumenep sangat layak untuk dikunjungi oleh wisatawan. Selain terkenal dengan kekayaan alamnya, Sumenep juga memiliki seni budaya yang terus terpupuk dengan baik.
Hal senada dikatakan oleh Consul and Deputy Head of Post Australia Anthony Clark. Ia bahkan tampak sangat menikmati alunan masing-masing grup musik Tong-Tong. Diakui Anthony ini adalah kali pertama berkunjung ke Sumenep, namun ia langsung terpikat. (akd/ega)