Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Puji Kinerja Pj Gubernur Heru Budi

Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Puji Kinerja Pj Gubernur Heru Budi

Dea Duta Aulia - detikNews
Rabu, 03 Jan 2024 20:34 WIB
Pj Gubernur Heru Budi Hartono
Foto: Dok. Istimewa
Jakarta -

Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta menilai kinerja Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Pj Gubernur Heru Budi Hartono pada tahun 2023 sudah cukup baik. Bahkan Heru dinilai telah menyempurnakan sejumlah kebijakan yang ada sebelumnya.

Penasehat Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Pantas Nainggolan mencontohkan, Heru kembali mengaktifkan posko pengaduan di Balai Kota DKI Jakarta setiap pagi. Langkah ini cukup baik, karena terkadang masyarakat lebih menginginkan membuat pengaduan secara langsung dibanding melalui kanal online yang disediakan.

"Posko pengaduan sangat perlu dan tidak mengurangi layanan pengaduan yang online, karena posko yang dibuat tidak menghapus layanan online," ujar Pantas dalam keterangan tertulis, Rabu (3/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, layanan online sangat diperlukan bagi masyarakat yang tak sempat membuat laporan di posko. Mereka bisa mengadukan hal itu dari mana saja mulai dari tempat kerja, rumah dan sebagainya selama masih terkoneksi dengan jejaring internet.

"Layanan pengaduan online itu memang suatu keharusan, seiring dengan kemajuan yang ada. Jadi tidak bisa kita tolak, karena kita harus masuk ke era digital," ucap anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta ini.

ADVERTISEMENT

Selain itu, dia menilai, Heru telah merampungkan pembangunan lajur sepeda yang ada, bahkan bisa melampaui target. Hal itu dibuktikan dengan pembangunan lajur sepeda di Jakarta hingga 301,084 kilometer dari tahun 2012 sampai 2022.

Realisasi itu melampaui target yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022 Perubahan dan Instruksi Sekdaprov DKI Jakarta Nomor 88 Tahun 2021 tentang Penyelesaian Isu Prioritas Daerah.

Dalam RPJMD 2017-2022 Perubahan, pemerintah daerah mematok pembangunan jalur sepeda sepanjang 252,1 kilometer, sedangkan Insekdaprov 298 kilometer. Pantas menilai jumlah tersebut sah-sah saja dikurangi jika keberadaan lajur sepeda di di Jakarta kurang efektif dipakai oleh warganya.

"Kalau memang efektif yah ditambah lajur sepedanya nggak apa-apa, tapi kalau tidak efektif kan jangan juga (ditambah). Termasuk pengadaan stick cone di lajur sepeda, karena bisa pemborosan juga," jelasnya.

Dirinya pun sepakat dengan keputusan pemerintah daerah yang memangkas dana subsidi atau public service obligation (PSO) untuk Transjakarta sebesar Rp 336 miliar dalam APBD Perubahan 2023 dengan alasan efisiensi anggaran.

Selain itu, Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan perseroan daerah juga telah memastikan, pemangkasan anggaran tidak akan mengurangi standar pelayanan minimum (SPM) kepada masyarakat.

"Saya pikir evaluasi itu penting, termasuk evaluasi PSO juga penting. Tetapi sekali lagi, prinsip pelayanan dari Transjakarta dan semuanya itu harus efektif, kalau PSO dirasakan masih bisa dihemat tanpa mengurangi kualitas layanan yah nggak apa-apa," ungkapnya.

Meski demikian, dia melanjutkan, DPRD DKI Jakarta tetap memberikan ruang kepada eksekutif jika ingin mengajukan penambahan anggaran PSO lewat APBD murni di tahun berikutnya atau APBD Perubahan. Jika dirasa anggaran yang dialokasikan kurang, pemerintah daerah dapat mengusulkan hal itu saat pembahasan Rancangan APBD.

"Pengurangan PSO itu kan karena untuk efisiensi, tetapi dengan janji tidak mengurangi kualitas pelayanan. Kalau ternyata nanti di dalam perjalanannya pengurangan itu berdampak atau mengurangi kualitas layanan maka di (APBD) Perubahan harus diperbaiki," tuturnya.

Sementara itu, Pantas beranggapan pemerintah daerah memang harus mengevaluasi keberadaan lokasi internet gratis atau JakWiFi. Lokasi internet gratis harus diperhitungkan dengan baik agar masyarakat yang memang mengandalkan fasilitas ini bisa tepat sasaran.

Layanan ini telah diluncurkan sejak 2020 lalu saat pagebluk COVID-19. Kehadiran fasilitas ini untuk menunjang pelajar melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) melalui online, dan mempermudah masyarakat bekerja dari rumah (work from home).

"Saya pikir layanan JakWiFi memang harus ditingkatkan, dengan melihat lokasi-lokasinya. Misal seperti di wilayah Menteng atau wilayah lainnya yang elit, kan nggak perlu JakWiFi," ucapnya.

Pantas pun mendukung upaya Pemerintah DKI Jakarta yang tetap menyediakan bantuan sosial berupa Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus bagi masyarakat kurang mampu. Menurutnya, bantuan itu sangat meringankan biaya orang tua dari keluarga tidak mampu untuk menunjang pendidikan anak-anaknya.

"KJP Plus itu kan bentuk dukungan atau tindakan afirmatif kepada orang yang kurang mampu untuk bisa mendapatkan akses pendidikan yang baik," imbuhnya.

Terakhir, Pantas mengatakan saat ini eksekutif dan legislatif tengah membahas payung hukum untuk kebijakan jalan berbayar elektronik atau electronic road pricing (ERP). Dia meminta pemerintah harus membuatkan alas hukum sebelum mengeluarkan kebijakan yang berdampak bagi masyarakat.

"Kan itu belum berjalan (ERP), sedang dikaji dan Raperda ERP masih dibahas juga. Jadi payung hukum harus digodok dulu, baru mengeluarkan kebijakan," tutupnya.

(anl/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads