Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendorong industri makanan dan minuman (food and beverage/F&B) di Tanah Air semakin berkembang. Menurutnya, dibutuhkan kreativitas dan inovasi untuk meningkatkan daya saing di tengah persaingan industri makanan dan minuman yang kian menjamur.
"Salah satunya dengan mengusung konsep resto atau bar yang memadukan ragam kuliner dengan dunia olahraga atau sports bar. Para pencinta kuliner tidak hanya dimanjakan dengan resto, cafΓ©, ataupun bar dalam satu tempat, namun juga bisa menikmati beragam event olahraga yang ditayangkan secara langsung. Mulai dari sepak bola, tinju, hingga balapan Formula 1," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Rabu (3/1/2024).
Dalam soft launching LX Sports Bar di Bali, Bamsoet mengatakan industri makanan dan minuman terbukti menjadi salah satu usaha yang mampu bertahan di saat pandemi COVID-19 dan menjadi salah satu manufaktur terbesar yang memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, ia menyebut kinerja industri makanan dan minuman usai pandemi COVID-19 terus menunjukan tren positif. Baik dalam peningkatan produktivitas, investasi, ekspor, maupun penyerapan tenaga kerja.
"Data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat lapangan usaha akomodasi dan makanan serta minuman menjadi salah satu kontributor terbesar produk domestik regional bruto (PDRB) Bali pada Triwulan III 2023, yakni tumbuh sebesar 5,01 persen. Pertumbuhan tersebut merupakan tertinggi keempat setelah pengadaan air, jasa keuangan dan asuransi, serta transportasi dan pergudangan," paparnya.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan lapangan usaha akomodasi dan makanan serta minuman juga masuk dalam tiga lapangan pekerjaan utama yang banyak menyerap tenaga kerja di Bali, yakni mencapai 42.920 orang. Menurutnya, tingginya serapan tenaga kerja ini tidak lepas dari kembali maraknya kunjungan wisatawan di Bali pada 2023.
"Sebanyak 13,66% angkatan kerja di Bali bekerja di lapangan usaha akomodasi dan makanan serta minuman. Menempatkan lapangan usaha akomodasi dan makanan serta minuman berada di posisi keempat setelah perdagangan, pertanian dalam arti luas dan industri pengolahan, jika dilihat dari distribusi penduduk yang bekerja," pungkas Bamsoet.
(akd/ega)