"Alhamdulillah, hari ini kita akan melakukan peletakan batu pertama, groundbreaking pembangunan kampus II Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Tadi Pak Rektor menyampaikan mahasiswanya sudah berjumlah 17 ribu mahasiswa, fakultasnya ada 11 fakultas, bisik-bisik memang ruang kuliahnya kurang, sehingga perlu dibangun gedung baru, yang lantainya 14 lantai. Ini menjadi tertinggi mungkin di Purwokerto," kata Jokowi saat mengawali sambutan seperti dilihat di YouTube Setpres, Rabu (3/1/2024).
Jokowi mengatakan pembangunan gedung ini membutuhkan biaya Rp 200 miliar. Dia pun meminta Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk membangun gedung kampus tersebut.
"Tadi juga pak rektor bisik-bisik habisnya kurang lebih Rp 200 miliar, ini benar-benar sudah dihitung Rp 200 miliar bener nggak, kalau bener Rp 200 miliar biar dibangun PU, tapi jangan 200 nanti dihitung Pak Menteri PU jadi 400, waduh double nanti," kelakar Jokowi sambil disambut tawa hadirin.
Jokowi kemudian mengingatkan adanya bonus demografi di tahun 2030. Dia mengatakan bonus demografi itu harus dimanfaatkan dengan benar bila ingin Indonesia menjadi negara maju.
"Dan kita berharap memang di tahun 2030-an kita akan mendapatkan bonus demografi, dan dalam peradaban sebuah negara itu hanya sekali akan kita peroleh, dan biasanya sebuah negara kalau mendapat bonus demografi itu bisa melompatkan negara itu menjadi negara maju atau tidak. Diberikan kesempatan untuk melompat jadi negara maju atau tidak," katanya.
Dia pun mencontohkan Amerika Latin yang tidak bisa memanfaatkan bonus demografi pada sekitar tahun 1950-1970, karena tidak memanfaatkan dengan baik menurut Jokowi Amerika Latin hingga kini tetap menjadi negara berkembang.
"Di negara-negara Amerika Latin, tahun 50-an, tahun 60-an, tahun 70-an mereka sudah masuk menjadi negara berkembang tetapi sudah 50 tahun, sudah 60 tahun mereka tetap menjadi negara berkembang, tidak bisa melompat menjadi negara maju. Kenapa? Karena tidak menggunakan kesempatan saat diberikan bonus demografi saat itu," imbuhnya.
Karena itu, Jokowi mengingatkan Indonesia harus memanfaatkan dengan baik bonus demografi itu. Jokowi mengatakan salah satunya dengan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
Jokowi lantas menyampaikan pentingnya kepemimpinan nasional di tahun mendatang. Dia mengatakan pemimpin yang akan datang harus tahu dan mengerti akan kesempatan ini.
"Oleh sebab itu, saya berkali-kali menyampaikan betapa pentingnya kepemimpinan nasional di tahun 2024, tahun 2029, dan tahun 2034. Karena di situlah kunci yang menentukan negara ini bisa melompat menjadi negara maju atau tidak. Dan pimpinan nasional itu tahu membawa negara ini ke arah maju dengan cara apa, dia harus mengerti, dia harus tahu, sehingga saya sampaikan berhati-hati," ucapnya.
"Kita semuanya harus berhati-hati karena ini kesempatan yang hanya diberikan sekali dalam sebuah peradaban negara. Gerbangnya sudah kelihatan, tinggal buka dan isinya. Kalau buka dan isinya benar, tepat, itulah negara maju Indonesia yang kita impikan bisa kita capai. Dan Universitas Muhammadiyah, khususnya Universitas Muhammadiyah Purwokerto bisa menjadi bagian dari itu," lanjut Jokowi.
Jokowi mengaku yakin Muhammadiyah bisa melahirkan SDM unggul. "Saya yakin Muhammadiyah dengan pengalaman panjangnya di bidang pendidikan akan menjadikan UMP (Universitas Muhammadiyah Purwokerto) sebagai kampus unggulan yang bereputasi internasional, kampus kebanggaan Purwokerto yang akan berkontribusi pada pengembangan SDM untuk bangsa dan negara. Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pembangunan Kampus II UMP saya nyatakan dimulai pagi hari ini," pungkas Jokowi.
Acara ground breaking ini turut dihadiri Menko PMK Muhadjir Effendy, Menhub Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana, Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir, dan Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto. (zap/dhn)