Korban pembunuhan yang dilakukan Sarmo (35) di Girimarto, Wonogiri, bertambah 2 orang. Total sudah ada 4 korban pembunuhan Sarmo.
"Dari jajaran reserse mengungkap. Terungkap empat korban (yang dibunuh Sarmo) yang meninggal dunia dengan cara dibunuh," kata Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi saat konferensi pers di Mapolres Wonogiri dilansir detikJateng, Sabtu (30/12/2023).
Dua korban pembunuhan Sarmo yang baru terungkap adalah Katiyani (26), warga Desa Sanan, Kecamatan Girimarto. Kemudian Sudimo (58), warga Kecamatan Girimarto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasat Reskrim Polres Wonogiri Yahya Dhadiri hubungan antara Kartiyani dan Sarmo adalah teman yang baru saling kenal. Ia menjelaskan Sarmo berniat meminjam uang Katiyani sebesar Rp 11.500.000.
"'Uangmu tak pakai buat bayar utang ya (kata Sarmo). Memang punya utang. Karena Katyani tidak mau mengasih kemudian dibunuh," kata Yahya.
Baca juga: Aksi Sadis Sarmo Bunuh 4 Orang di Wonogiri |
Sementara itu, korban Sudimo merupakan pemilik lahan yang disewa Sarmo untuk penggergajian kayu di Dusun Ciman, Desa Semagar, Kecamatan Girimarto. Sarmo membunuh korban karena ingin menguasai lahan milik Sudimo. Sudimo tewas diracun Sarmo.
"Sadimo dijanjikan jual beli tanah. Setelah korban meninggal (dibunuh Sarmo) muncul surat pernyataan yang menunjukkan tanah itu sudah menjadi milik Sarmo. Itu dibuat palsu, termasuk memalsu tanda tangan kepala desa," ungkap Yahya.
Pembunuhan berantai yang dilakukan Sarmo berkaitan dengan utang atau uang. Pelaku mengaku uang itu digunakan untuk kebutuhan pribadi dan mengembangkan usaha.
"Takut karena membunuh orang. Memang niat membunuh. Ada penyesalan, kapok sakestu (benar-benar kapok)," kata Sarmo saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Wonogiri, Sabtu (30/12).
Pada kesempatan itu, Sarmo berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. Ia sudah tidak berkeinginan membunuh orang.
"(Uang rampasan dan utang) gunakan kebutuhan sehari-hari dan mengembangkan usaha. Saya punya usaha gergaji kayu," ungkap dia.
Sarmo menuturkan keluarganya tidak mengetahui dirinya membunuh orang. Keluarga hanya tahu dirinya bekerja di bidang penggergajian kayu.
"Tidak ada yang bantu bunuh, sendiri. Karena terpaksa dan tekanan makian korban," ujar Sarmo.
Simak selengkapnya di sini
Saksikan juga 'Sidang Perdana, Mbah Slamet Serial Killer Terancam Hukuman Mati':