Rusuh Iringan Jenazah Lukas Enembe hingga Mahasiswa di Aceh Usir Rohingya

Rusuh Iringan Jenazah Lukas Enembe hingga Mahasiswa di Aceh Usir Rohingya

irmayanti - detikNews
Jumat, 29 Des 2023 07:58 WIB
Jakarta -

Prosesi pengantaran jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe di Jayapura, Papua pada Kamis (28/12) diwarnai kericuhan. Kericuhan pecah saat iring-iringan jenazah keluar dari Bandara Sentani. Sekelompok massa membakar mobil, ruko hingga membuat aparat terluka.

Peristiwa ini berawal saat jenazah Lukas hendak dibawa dari Bandara Sentani ke tempat persemayaman di STAKIN dengan kendaraan oleh pihak keluarga. Namun warga tiba-tiba menyetop dan mendesak agar mereka bisa mengarak peti jenazah Lukas Enembe ke tempat persemayaman.

Banyaknya jumlah massa membuat pihak keluarga dan aparat kemudian mengalah dan menuruti permintaan warga. Saat proses pengantaran jenazah, barisan massa paling depan tiba-tiba melakukan provokasi dengan cara melempari bangunan. Massa juga membakar mobil warga yang sedang diparkir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penjabat (Pj) Gubernur Papua Ridwan Rumasukun yang juga berada di rombongan iring-iringan pun turut menjadi korban. Ridwan terkena lemparan batu hingga kepalanya terluka saat massa terlibat kerusuhan. Ia pun langsung dievakuasi untuk mendapatkan perawatan. Sementara massa tetap melanjutkan perjalanan mengantarkan jenazah Lukas Enembe.

Tak hanya Pj Gubernur Papua Ridwan, Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri pun menjadi sasaran penyerangan massa yang ricuh.

ADVERTISEMENT

"Beliau sudah diamankan di Pos Polisi Sentani," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Parabowo kepada detikcom, kamis (28/12/2023).

Benny memastikan kondisi Kapolda Papua dalam keadaan baik. Irjen Mathius langsung dilarikan ke pos polisi Sentani, Papua.

Imbas kerusuhan tersebut, polisi mencatat 25 ruko yang dibakar massa saat kerusuhan terjadi. Dikabarkan juga ada tujuh aparat TNI-Polri dilaporkan terluka dalam insiden itu. Para personel yang terluka telah dibawa ke rumah sakit dan saat ini sedang menjalani perawatan intensif.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua menyesalkan insiden kericuhan yang terjadi setelah jenazah Lukas tiba di Sentani. Pemprov meminta warga untuk menjaga kedamaian ditengah situasi belasungkawa atas meninggalnya mantan Gubernur Papua Lukas Enembe.

"Harus menjaga nama baik beliau (almarhum Lukas Enembe) karena semasa hidupnya telah banyak berprestasi dan berkarya di tanah Papua ini, tetapi insiden kecil terjadi di luar dari tanggung jawab kami," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Papua Yohanes Walilo, dilansir Antara, Kamis (28/12/2023).

Walilo meminta tak ada lagi ada stigma atau prasangka negatif terhadap orang Papua. Namun, kata dia, perilaku orang Papua harus diubah menjadi satu gambaran toleransi di Indonesia.

"Kita harus menjaga nama baik dan karya-karya yang sudah Bapak Lukas Enembe lakukan sehingga harus menjaganya dan menghormatinya untuk tidak melakukan aksi yang dapat mencoreng nama baiknya dan keluarganya," ujarnya.

Menanggapi peristiwa kericuhan yang terjadi saat iring-iringan jenazah Lukas Enembe, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri memastikan akan menindak tegas pelaku kerusuhan.

"Kalau tadi karena kita mengantar jenazah, saya masih bertoleransi. Tetapi besok, jangan coba-coba melakukan hal yang dapat merugikan masyarakat lain," tegas Mathius kepada wartawan di Jayapura, Kamis (28/12/2023) malam.

Mathius juga mengantisipasi kericuhan susulan terjadi usai jenazah Lukas Enembe dimakamkan. Salah satunya, massa akan dilarang untuk melakukan pawai setelah proses pemakaman selesai.

"Kita telah merusak, mencoreng sendiri. Ini mudah-mudahan ke depan setelah prosesi pemakaman yang menurut kami pasti akan terjadi besok pagi. Ini pulang lagi tidak boleh melakukan aksi-aksi yang brutal karena tentunya aparat Kepolisian akan mengambil langkah tindakan tegas," pinta Mathius.

Selain berita tersebut, sederet berita menarik dan terbaru lain juga akan dibahas dalam detik Pagi edisi Jumat 29 Desember 2023, diantaranya ratusan mahasiswa di Aceh mengangkut paksa para imigran Rohingya dari tempat penampungan sementara untuk dipindah ke kantor Kemenkumham Aceh pada Rabu (27/12).

Awalnya para mahasiswa berunjuk rasa di kantor DPR Aceh. Kemudian mereka mendatangi para pengungsi Rohingya yang berada di Balai Meuseuraya Aceh (BMA dan mengarahkan para pengungsi yang berjumlah sekitar 137 orang untuk menaiki mobil yang telah disiapkan.

Para pengungsi perempuan dan anak-anak sontak menangis ketika para mahasiswa menghampiri mereka. Tetapi, peserta aksi tetap mengarahkan pengungsi ke mobil dan akhirnya dibawa ke kantor Kemenkumham Aceh.

Diketahui mahasiswa yang melakukan aksi tersebut berasal dari kampus Al Washliyah, Universitas Abulyatama dan Bina Bangsa Getsempena. Mereka mengaku menolak Rohingya karena tingkah laku yang buruk dan meminta pemerintah segera mendeportasi para pengungsi.

Nikmati terus menu sarapan informasi khas detik Pagi secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 08.00-11.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Tidak hanya menyimak, detikers juga bisa berbagi ide, cerita, hingga membagikan pertanyaan lewat kolom live chat.

"Detik Pagi, Jangan Tidur Lagi!"

(imt/imt)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads