Waka MPR Minta Penerapan Kurikulum Merdeka Nasional Dipersiapkan Matang

Waka MPR Minta Penerapan Kurikulum Merdeka Nasional Dipersiapkan Matang

Muhammad Sulthon - detikNews
Kamis, 28 Des 2023 17:12 WIB
Lestari Moerdijat
Foto: dok. MPR RI
Jakarta -

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengingatkan agar jumlah dan kapasitas guru serta infrastruktur harus dipersiapkan secara matang. Hal ini dalam rangka memenuhi kebutuhan penerapan kurikulum merdeka secara nasional.

"Penerapan kurikulum merdeka secara nasional membutuhkan kecukupan dari sisi jumlah dan kapasitas guru agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan secara maksimal, sehingga perlu dipersiapkan secara matang," ujar Lestari dalam keterangannya, Kamis (28/12).

Mengutip data Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Kurikulum Merdeka akan diterapkan secara nasional pada 2024. Saat ini sebanyak 80% sekolah di semua jenjang secara sukarela telah menerapkan Kurikulum Merdeka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain, catatan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek memperkirakan Indonesia kekurangan sebanyak 1,3 juta guru pada 2024, seiring dengan banyaknya guru yang pensiun.

Menurut Lestari, kesiapan penerapan Kurikulum Merdeka harus segera dipastikan baik dari sisi kualitas dan jumlah guru, serta kesiapan infrastrukturnya.

ADVERTISEMENT

Dalam penerapan kurikulum, kata dia,, guru berperan sebagai pengembang kurikulum harus mampu menerjemahkan, menjabarkan dan mentransformasikan nilai-nilai yang terkandung dalam kurikulum kepada peserta didik.

Anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah ini mengakui tantangan dalam membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul merupakan salah satu tantangan terbesar bangsa agar memiliki daya saing yang tinggi di masa datang.

Sektor pendidikan yang merupakan bagian dari proses membangun SDM nasional, tegas Rerie, harus menjadi perhatian serius semua pihak agar mampu mencapai target yang telah ditetapkan.

Apalagi, ungkap Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, berdasarkan hasil riset International Institute for Management Development (IMD) World Talent Ranking (WTR) 2023 terhadap 64 negara di dunia daya saing SDM Indonesia 2023 naik empat peringkat dari 51 ke 47.

Meski begitu, IMD juga memberi catatan bahwa cara belajar untuk tingkat pendidikan dasar di Indonesia masih sangat tradisional dan harus diubah lebih inovatif untuk meningkatkan SDM di Indonesia.

"Berdasarkan catatan tersebut, para pemangku kepentingan di sektor pendidikan harus mampu membangun kolaborasi yang kuat dalam mewujudkan sistem pembelajaran yang mampu meningkatkan daya saing SDM nasional dan karakter anak bangsa yang lebih baik, agar mampu menjawab berbagai tantangan di masa depan," tegasnya.

(akd/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads