Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar menggelar acara Refleksi Akhir Tahun 2023 kementeriannya. Dia mengulas kembali penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Acara tersebut turut dihadiri eselon 1 lingkup KLHK beserta jajaran pimpinan unit lainnya. Acara yang bertajuk 'Bukti Bukan Sekadar Janji dari Langkah Korektif Menuju Peningkatan Produktivitas Tapak Hutan dan Lingkungan Hidup' digelar di Auditorium Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Kamis (28/12/2023). Adapun siaran langsung melalui kanal YouTube Kementerian LHK.
Dalam paparannya, Siti menyebutkan bahwa Environmental, Social, and Governance (ESG) telah diperkenalkan sejak 2019. Dia menyebutkan ESG telah memberikan berbagai manfaat intuk mendukung kinerja-kinerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Istilah ESG baru didengar popular tahun 2023 dan mulai diintroduksi tahun 2019, yang isinya memberikan manfaat dalam mendukung kinerja entitas usaha atau kegiatan, membantu identifikasi risiko dan inovasi bisnis, meningkatkan reputasi, memanfaatkan kesempatan bisnis dan meningkatkan kualitas manajemen melalui transparansi, menjaga keberlanjutan jangka panjang, dan mendukung kinerja keuangan," papar Siti.
Di samping itu, Siti juga berefleksi soal penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di tahun 2023. Sempat dikhawatirkan, karhutla terjadi pada awal bulan Maret di Sumatera Utara. Namun ia mengatakan bahwa tahun ini staf menteri tetap berhati-hati hingga November lalu.
"Kita sebetulnya sangat mengkhawatirkan El Nino pada awal 2023. Di bulan Maret, kita sudah bekerja keras mengawali dari Sumatera bagian utara. Itu kalo udah bulan Februari Maret kita udah hati-hati di Riau. Kemudian tahun ini juga harus hati-hati di Sumatera Utara dan Aceh. Itu udah bulan Maret, April, Mei, kemudian bulan Juli beberapa Dirjen Staf Ahli Menteri harus berada di lapangan sampai bulan November untuk menjaga antisipasi persoalan kebakaran hutan soal El Nino," kata Siti.
Siti juga menjelaskan bahwa El Nino 2022 dapat teratasi dengan baik jika dibandingkan dengan pada 2015 dan 2019. Ia menyatakan, sampai Desember akhir, kondisi karhutla naik hingga 1,1 juta ha.
"Status upaya bersama secara nasional dan wilayah daerah, El Nino 2023 dapat diatasi dengan baik dari aspek kebakaran hutan dan lahan. Tercatat kondisi karhutla 2023 dengan jumlah hotspot sebesar 110.665 dibandingkan tahun 2019 dengan 29.341 serta tahun 2015 dengan 70.971," jelasnya.
![]() |
"Sedangkan area terbakar tercatat 994.313 ha tahun 2023 (kondisi akhir Oktober 2023) dan 1.649.258 ha (2019), serta 2.611.411 ha (2015). Kondisi sampai dengan Desember diperkirakan naik hingga 1,1 juta ha area terbakar tetapi dengan catatan bahwa luas 200 ribu ha merupakan savana," lanjutnya.
Dalam acara tersebut, terdapat penyerahan daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) serta penandatanganan perjanjian kinerja dan pakta integritas tahun 2024. Prosesi tersebut disimbolkan dengan penekanan tombol digital oleh Menteri LHK Siti Nurbaya. Terdapat laporan singkat pada 2023 yang disampaikan langsung oleh eselon 1 lingkup KLHK.
Lihat juga Video 'Menteri LHK soal Tuduhan Asap: Kebakaran Juga Ada dari Perusahaan Malaysia':