Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua menyesalkan atas kericuhan yang terjadi setelah jenazah Lukas Enembe tiba di Sentani. Pemprov meminta warga menjaga kedamaian.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Papua Yohanes Walilo mengatakan seharusnya insiden ini tidak perlu terjadi. Sebab, menurut dia, situasi saat ini tengah belasungkawa atas meninggalnya mantan Gubernur Papua Lukas Enembe.
"Harus menjaga nama baik beliau (almarhum Lukas Enembe) karena semasa hidupnya telah banyak berprestasi dan berkarya di tanah Papua ini, tetapi insiden kecil terjadi di luar dari tanggung jawab kami," kata Walilo seperti dilansir Antara, Kamis (28/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Walilo, setelah dari STAKIN Sentani, jenazah akan diantar ke Koya Tengah, Kota Jayapura. Walilo berpesan jangan lagi ada insiden kericuhan yang terjadi.
"Kita sebagai orang adat, orang Papua menjunjung tinggi nilai-nilai dan budaya Papua dengan menghargai satu sama lain apalagi di tengah-tengah kedukaan seperti ini," ujarnya.
Walilo meminta tak ada lagi ada stigma atau prasangka negatif terhadap orang Papua. Namun, kata dia, perilaku orang Papua harus diubah menjadi satu gambaran toleransi di Indonesia.
"Menghormati dan menjaga nama baik bapak Lukas Enembe untuk tetap menjaga kedamaian karena kita akan mengantarkan beliau ke tempat peristirahatan terakhir di Koya Tengah," katanya.
Dia menambahkan, apa yang sudah terjadi biarlah terjadi, tetapi setelah dari STAKIN Sentani ke Kota Jayapura harus tetap menjaga kedamaian bersama.
"Kita harus menjaga nama baik dan karya-karya yang sudah Bapak Lukas Enembe lakukan sehingga harus menjaganya dan menghormatinya untuk tidak melakukan aksi yang dapat mencoreng nama baiknya dan keluarganya," ujarnya.
Simak Video 'Massa Arak Jenazah Lukas Enembe Ricuh: Mobil Dibakar-Aparat Diserang':