Direktorat Pemberdayaan Alternatif Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNN membahas mengenai Implementasi Kerja sama Lintas Sektor dalam Usaha Percepatan Pemulihan Kawasan Rawan narkoba, pada Jumat (22/12) lalu.
Direktur Pemberdayaan Alternatif BNN, Edi Swasono menyampaikan permasalahan narkoba saat ini masih perlu penanganan dan juga perhatian khusus, termasuk di dalamnya pemulihan terhadap kawasan narkoba. Menurutnya, dalam penanganan daerah rawan narkoba perlu dilakukan dengan responsif, komprehensif, tepat sasaran, terukur, efektif dan efisien.
"Oleh karena itu, hal ini dilakukan untuk memberikan pemahaman dan pembinaan program pemberdayaan masyarakat agar BNN Pusat dan BNN Provinsi sampai BNN kabupaten/kota memiliki persepsi yang sama," ujar Edi dalam keterangan tertulis, Rabu (27/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Edi menyatakan salah satu strategi yang bisa dilakukan adalah melibatkan kerja sama lintas sektor untuk membangun kemitraan strategis dan program kolaboratif dengan kementerian/lembaga, pemerintah daerah (Pemda), badan usaha milik negara/daerah (BUMN/D), dan sektor swasta.
Selain itu, Edi pun menekankan pentingnya melakukan perubahan pada indikator dan variabel yang digunakan dalam mengukur kawasan rawan narkoba, dengan tujuan untuk memahami situasi kerawanan yang terjadi di suatu kawasan.
"Pemulihan kawasan rawan narkoba dapat berjalan optimal jika dilaksanakan secara sinergi antara BNN, BNNP dan BNNK dengan stakeholder dalam program, anggaran dan kegiatan keberhasilan kawasan narkoba bergantung pada pemanfaatan potensi unggulan yang ada di suatu kawasan dan kemampuan untuk membangun kemitraan strategis dengan Pemda, Kementerian/Lembaga, BUMN dan swasta," tutup Edi.
(prf/ega)