Pengacara Ceritakan Momen Terakhir Lukas Enembe Sebelum Meninggal

Pengacara Ceritakan Momen Terakhir Lukas Enembe Sebelum Meninggal

Adrial akbar - detikNews
Selasa, 26 Des 2023 19:42 WIB
Gubernur Papua Lukas Enembe
Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe semasa hidup. (dok. detikcom)
Jakarta -

Lukas Enembe meninggal dunia di RSPAD Gatot Soebroto. Pengacara Lukas, Petrus Bala Pattyona, menceritakan momen terakhir Lukas Enembe sebelum meninggal.

"Jadi Bapak Lukas meninggal itu tidak ada tanda-tanda, dalam artinya tanda-tanda entah pagi atau malam, tidak ada sama sekali," ujar Petrus kepada wartawan di Rumah Duka Sentosa RSPAD, Jakarta Pusat, Selasa (26/12/2023).

Petrus mengatakan Lukas Enembe sempat bangun dari tidur sekitar pukul 10.00 WIB. Sang adik yang menjaga lalu meminta Lukas kembali ke tempat tidurnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kira-kira jam 10.00 kurang beliau bangun dari tempat tidur, kemudian turun injak lantai hanya sebentar. Kemudian adik yang menjaga itu namanya, Bapak minta untuk naik ke tempat tidur lagi, tadi pas berdiri, ya hilang napas," ucapnya.

Petrus mengatakan Lukas memang memiliki riwayat penyakit ginjal. Lukas juga harus melalui tindakan cuci darah. Namun Lukas menolak cuci darah di Indonesia dan hanya mau di Singapura.

ADVERTISEMENT

"Karena beliau menolak sama sekali cuci darah di Indonesia. Dia maunya di Singapura. Tetapi setelah tiga dokter Singapura datang dan dua perawat, dan kami koordinasi dengan tim dokter di kamar perawatan Bapak, bapak masih tetap menolak," ungkapnya.

Setelah itu, Lukas diwanti-wanti agar segera melakukan cuci darah. Sejauh ini, Lukas telah melakukan cuci darah sebanyak 15 kali.

"Maka sejak 1 Oktober sampai hari ini, beliau sudah cuci darah kurang lebih sebanyak 15 kali. Terakhir hari Jumat. Kami tim pengacara rutin ya, hampir tiap hari bisa ketemu Bapak ada kalanya kami datang dia tidur," ucapnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya

Lukas Tak Terlalu Pikirkan Kasus

Petrus Bala Pattyona mengatakan tidak ada pesan khusus dari kliennya tersebut sebelum meninggal dunia. Petrus mengatakan Lukas juga tidak terlalu memikirkan proses hukumnya di KPK.

"Tidak ada, tidak ada pesan apa-apa karena kami ketemu beliau juga ya memang dia tahu bahwa lagi proses hukum, dia juga tidak terlalu memikirkan, dia bilang 'ya terserahlah'," ujar Petrus kepada wartawan di Rumah Duka Sentosa RSPAD, Jakarta Pusat, Selasa (26/12/2023).

Petrus mengaku tidak terlalu banyak berbicara proses hukum dengan Lukas. Sebab, Lukas tidak mau banyak mendengar terkait proses hukumnya.

"Jadi beliau tidak banyak ngomong soal hukumnya dan kami juga tidak mau membebankan dia dengan cerita-cerita hukum karena beliau itu tidak semua penjelasan hukum beliau bisa mau dengar dengan baik, ada kalanya emosi," kata dia.

"Makanya tadi kami datang, adik-adik peluk kami segala macem karena kami hampir setahun bersama Bapak Lukas sejak beliau saya dampingi di Koya itu," tambahnya.

Halaman 2 dari 2
(ial/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads