7 Tradisi Natal di Indonesia dari Berbagai Daerah yang Unik

7 Tradisi Natal di Indonesia dari Berbagai Daerah yang Unik

Widhia Arum Wibawana - detikNews
Sabtu, 23 Des 2023 06:26 WIB
Ilustrasi Natal
Ilustrasi Natal (Foto: Getty Images/SyhinStas)
Jakarta -

Ada berbagai macam tradisi dalam rangka menyambut dan memperingati Hari Raya Natal di Indonesia. Tak hanya beragam, berbagai tradisi Natal dari berbagai daerah di Indonesia ini juga memiliki keunikan dan maknanya masing-masing.

Simak daftar tradisi Natal di Indonesia dari berbagai daerah yang unik, sebagaimana dikutip dari situs resmi Wonderful Indonesia oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) berikut ini:

Rabo-Rabo (Jakarta)

Tradisi Rabo-Rabo dari Jakarta ini biasa dijumpai di di kawasan Cilincing, tepatnya di Kampung Tugu. Suatu kampung yang disinggahi oleh sekelompok pemeluk agama Kristen berketurunan Portugis. Tradisi ini dilakukan setiap menjelang Hari Raya Natal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tradisi Rabo-Rabo memiliki arti "Ekor-Mengekor" dalam bahasa Kreol Portugis. Tradisi ini dilakukan dengan berkeliling kampung dan mengunjungi rumah-rumah sambil menyanyikan lagu keroncong. Satu rombongan warga akan memulai Rabo-Rabo dengan mengunjungi Gereja terlebih dahulu untuk beribadah.

Setelah itu, mereka langsung mengunjungi rumah-rumah warga sekitar. Salah satu anggota keluarga dari setiap rumah-rumah yang dikunjungi tersebut nantinya harus ikut dalam rombongan layaknya ekor yang memanjang. Tradisi ini biasanya ditutup dengan pesta makan di rumah yang terakhir dikunjungi.

ADVERTISEMENT

Wayang Wahyu (Jawa-Yogyakarta)

Wayang Wahyu merupakan pertunjukan wayang dalam rangka menyambut Natal yang terkenal dari Jawa-Yogyakarta. Pertunjukan wayang satu ini berbeda dari wayang yang seperti biasanya. Cerita yang dipertunjukkan dalam Wayang Wahyu diambil dari berbagai kisah yang terdapat dalam Alkitab.

Pertunjukan wayang yang seringkali dilakukan menjelang perayaan hari Natal di gereja-gereja tertentu di Jawa ini merupakan salah satu simbol inkulturasi budaya yang terbentuk di Indonesia. Pertama kali muncul pada tahun 1960-an, pementasan Wayang Wahyu digunakan untuk mengingatkan umat Katolik untuk menjalin keharmonisan antarsesama.

Ngejot dan Penjor (Bali)

Perayaan menyambut Natal oleh umat Kristen di Bali biasanya diselenggarakan tradisi Ngejot dan Penjor, dilakukan menjelang perayaan Natal. Kedua tradisi yang identik dengan umat Hindu ini juga seringkali dilakukan oleh umat Kristen serta Muslim.

Ngejot merupakan tradisi di mana para warga saling membagikan makanan. Makanan yang dibuat untuk tradisi Ngejot disesuaikan dengan agamanya masing-masing. Sedangkan Penjor merupakan bambu-bambu tinggi melengkung yang biasanya dipasang saat hari raya Galungan. Bambu-bambu tersebut dipasang di bagian rumah sebagai bentuk syukur terhadap anugerah Tuhan.

Marbinda dan Marhobas (Sumatra Utara)

Marbinda adalah tradisi menyembelih hewan, sedangkan Marhobas adalah tradisi memasak hasil sembelih yang dilakukan oleh para pria. Kedua tradisi tersebut dilakukan setiap menjelang Hari Raya Natal oleh masyarakat Batak Toba di Sumatera Utara.

Tujuan tradisi Marbinda dan Marhobas adalah untuk mengeratkan kebersamaan masyarakat sekitar, membangun rasa gotong royong, serta sebagai wujud dari rasa syukur. Hewan yang disembelih di Marbinda biasanya adalah hewan yang berkaki empat, seperti sapi, kerbau, atau babi. Hewan-hewan tersebut didapatkan dari hasil tabungan warga yang telah dikumpulkan selama berbulan-bulan.

Daging-daging hasil sembelih hewan-hewan ini kemudian dimasak lewat tradisi Marhobas, lalu dibagikan kepada warga. Uniknya lagi, orang yang dipercaya untuk membagikan daging tersebut biasanya akan terpilih menjadi kepala desa di periode selanjutnya.

Meriam Bambu (Flores-NTT)

Di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), ada sebuah tradisi perayaan Natal yang disebut Meriam Bambu. Tradisi ini diisi oleh pesta meriam bambu yang meriah. Meriam bambu ini sendiri telah ramai dimainkan sejak tahun 1980-an hingga saat ini oleh warga setempat.

Suara menggelegar yang tercipta dari permainan tersebut merupakan sesuatu yang seringkali ditunggu-tunggu saat menjelang Natal. Selain membuat gembira, bunyi dari meriam bambu juga dapat diartikan sebagai sambutan terhadap kelahiran Yesus Kristus.

Kunci Taon (Sulawesi Utara)

Kunci Taon merupakan tradisi perayaan Natal yang dapat dijumpai di Kota Manado, Sulawesi Utara. Digelar sekaligus untuk memperingati akhir tahun, Kunci Taon biasanya dilaksanakan pada awal minggu bulan Desember dan berakhir pada awal bulan Januari.

Tradisi Kunci Taon diawali dengan serangkaian ibadah di Gereja. Lalu, para umat Kristen akan berziarah ke makam kerabat sambil meletakkan lampu hias di atas makam kerabat mereka. Tradisi ini lalu ditutup dengan kegiatan pawai mengelilingi kampung sambil memakai kostum-kostum yang menarik.

Bakar Batu (Papua)

Tradisi perayaan Natal bernama Bakar Batu ini biasa dilakukan oleh umat Kristen di Papua. Tradisi yang dikenal sebagai Bakar Batu ini merupakan kegiatan memasak bersama menggunakan batu-batu yang dibakar. Batu-batu tersebut diletakkan di dalam sebuah lubang yang telah digali dan dilapisi dengan daun pisang dan ilalang. Kemudian dilapisi lagi dengan daun pisang.

Setelah itu, daging babi dimasukkan ke dalamnya, lalu disusul oleh lapisan daun pisang dan batu-batu panas lagi. Setelah itu, susunan tersebut diisi dengan sayuran dan umbi-umbian. Bahan makanan tersebut lalu ditutup lagi dengan daun pisang, ilalang, serta batu bakar.

Tradisi Bakar Batu ini dilakukan setelah misa Natal dan biasanya akan memakan waktu sekitar setengah hari. Tradisi Bakar Batu dilakukan sebagai upaya untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan serta untuk menjaga kebersamaan.

Demikian pemaparan tradisi-tradisi dalam rangka menyambut dan memperingati Hari Raya Natal dari berbagai daerah di Indonesia yang unik dan penuh makna. Semoga bermanfaat!

(wia/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads