Memasuki rangkaian Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, berbagai narasi politik sudah bertebaran terutama di ruang-ruang digital. Kalangan mahasiswa kompak terus menyerukan dukungan untuk pemilu damai.
Presiden Mahasiswa Universitas Islam Jakarta Rahmatul Fajrin mengatakan, pemilu bukanlah perang politik, tetapi harus diartikan sebagai konsolidasi politik.
Karena sejatinya pemilu melibatkan mobilisasi massa sehingga membutuhkan orkestrasi dari semua pihak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oleh karena itu, penyelenggara pemilu, pemerintah, peserta pemilu, media, masyarakat, dan aparat keamanan harus bergerak simultan untuk mewujudkan pelaksanaan pemilu yang damai," kata Fajrin dalam rilisnya, Jumat (22/12/2023).
Oleh karena itu, lanjut Fajrin, semua kegiatan berkampanye, yang mengandung fitnah,hoaks, sara dan berita bohong yang menjurus ke arah provokasi haruslah dilawan. Kampanye yang dilakukan oleh peserta pemilu maupun pendukungnya jangan sampai mengandung fitnah karena bisa mengganggu orkestrasi pemilu yang damai.
"Oleh karena itu, lima prasyarat pemilu substantif. Pertama, kerangka hukum pemilu yang demokratis. Selanjutnya, penegakan hukum dari aturan tersebut dilakukan secara efektif dan berkeadilan," ujar Fajrin.
"Ketiga, penyelenggara pemilu yang berintegritas, sehingga bisa mengatasi berbagai kekurangan dalam aspek pengaturan melalui berbagai langkah progresif. Kemudian, peserta pemilu yang kompetitif, bukan saling membenarkan perilaku melanggar, tetapi saling mengawasi. Sebab, pengawasan paling efektif adalah kontrol sesama peserta pemilu," sambungnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, BEM Universitas Islam Jakarta mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak terprovokasi oleh oknum-oknum pemain politik yang mencoba menghadirkan suasana yang panas di tengah berjalannya Pemilu 2024.
"Kami juga mengecam kepada seluruh aktor politik yang mencoba merusak keutuhan bangsa dengan menyebarkan berita hoaks dan fitnah yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat. Karena mahasiswa adalah bagian dari kelompok pemuda dengan sadar harus terus digelorakan Pemilu 2024 yang damai," ucapnya.
(hri/fjp)