.webp)
Kurator Pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara (IKN), Ridwan Kamil (RK), mengatakan pindahnya ibu kota ke IKN akan banyak mengurangi beban Jakarta. IKN membantu Jakarta mengatasi kemacetan, ketimpangan, dan sebagainya.
"Nah, kalau IKN pindah, sebenarnya membantu Jakarta hari ini, kemacetan, polusi, ketimpangan, dan sebagainya. Poinnya bukan kita meninggalkan masalah dengan katanya 'pindah ke IKN sama saja meninggalkan masalah bukan diselesaikan', gitu kan?" kata RK di Menteng, Jakarta Pusat (Jakpus), Jumat (22/12/2023).
RK mengatakan apa pun yang mengurangi beban Jakarta adalah sebuah solusi. Meski tak 100 persen menyelesaikan masalah di Jakarta, pindahnya ibu kota ke IKN mengurangi beban Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
RK pun mengusulkan cara mengurangi kemacetan, yakni mempermanenkan work from home (WFH) pada industri tertentu. RK kemudian mengomentari soal penerapan kerja pukul 09.00-17.00 WIB.
"Apa solusinya? Supaya tidak... solusi tidak macet? Kalau saya ya usulin WFH itu dipermanenkan untuk industri-industri tertentu. Jangan pas COVID kita bisa WFH, WFA, pasca-COVID balik lagi ya 9 to 5 corporate. Menurut saya, nggak begitu," jelasnya.
"Mohon maaf ya, waktu saya gubernur provinsi, yang pertama membolehkan WFA ke PNS secara resmi legal itu Jawa Barat. Konsepnya empat satu, 4 kerja 1 anywhere. Tiga dua, 3 kerja 2 anywhere dan seterusnya. Jadi kita nih harus berubah," jelasnya.
RK mengatakan pindahnya ibu kota ke IKN akan menjadi sebuah gagasan besar untuk Jakarta. Memungkinkan gedung kementerian akan menjadi ruang terbuka hijau (RTH).
"Bisa, karena ada Rp 1.600 triliun aset pemerintah pusat di Kota Jakarta yang bisa dimanfaatkan secara teknis, Rp 300 triliunan mayoritas di Monas. Bayangkan di Monas tiba-tiba jadi pedestrianisasi gitu ya, gedung-gedung kementerian tiba-tiba ada yang jadi RTH, museum, mengurangi beban banyak sekali," tuturnya.
RK menilai Jakarta akan mendapatkan banyak keuntungan jika ibu kota berpindah ke IKN. "Nah, jadi Jakarta, poin saya, akan mendapat banyak benefit (keuntungan) dengan pengurangan beban pindahnya IKN dan juga pasca-aset-aset itu nanti dikonversi di kemaslahatan," ucapnya.
Hal itu diutarakan RK dalam acara diskusi 'Strategi Keberlanjutan Visi IKN dan Transformasi Jakarta' di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (22/12). Acara itu juga dihadiri Co-Founder Notifikrasi/Mahasiswa Pascasarjana Kebijakan Publik Sultan Rivandi dan Staf Khusus Kementerian Investasi/BKPM M Pradana Indraputra.
Simak juga Video 'Jokowi Luncurkan Transportasi Ramah Lingkungan di IKN, Ada Bus-Taksi Listrik':
