Malangnya Assyfa, Anak Tukang Kebun yang Mengidap Tumor hingga Kanker

Malangnya Assyfa, Anak Tukang Kebun yang Mengidap Tumor hingga Kanker

Tim berbuatbaik.id - detikNews
Kamis, 21 Des 2023 15:33 WIB
Berawal dari gatal di area mata, Assyfa didiagnosa menderita Massa Cavum Nasi Dextra atau tumor rongga hidung
Assyfa yang didiagnosis menderita massa cavum nasi dextra atau tumor rongga hidung (Foto: berbuatbaik.id)
Jakarta -

Tak ada yang pernah menyangka keceriaan Assyfa mendadak sirna saat bocah 10 tahun ini mengalami gatal di area mata pada September 2023. Dalam hitungan bulan, kehidupan anak yang tinggal di Kampung Garon Tengah, Setialaksana, Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, itu berubah drastis.

Seiring berganti hari, kondisinya memburuk lantaran muncul gumpalan di area sekitar matanya. Gumpalan tersebut kian besar hingga Udin (48), ayah Assyfa, memutuskan membawa sang putri ke klinik terdekat.

Dokter di klinik itu menganjurkan Udin agar membawa Assyfa ke dokter spesialis mata. Sampai tiba pada akhir Oktober, dokter menyatakan Assyfa didiagnosis menderita massa cavum nasi dextra atau dikenal juga dengan tumor rongga hidung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awal mulanya sih pas pulang sekolah gatel sekitar 2 bulan yang lalu. Arti bulan September 2023, sekitar tanggal 20-an September pulang sekolah gatel, bilangnya, 'Pak, ini gatel saya usap-usap, saya cuci, terus hilang'. Pas besok paginya langsung kelihatan bengkak merah, saya bawa ke klinik, terus ada dokter yang nganjurin ke spesialis mata. Diagnosis dokter tumor ganas. Ya semakin parah, siang malam nangis, susah ngedieminnya. Bingung orang tua, ngerasain sakit. Paling bisanya cuma doain dan usap-usap. Saya nggak sanggup lihat dia nangis. Saya nggak sanggup, berat banget itu Assyfa," ungkap Udin kepada tim berbuatbaik.id.

Gumpalan di sekitar mata kanannya kian besar hingga melebar ke area hidung. Assyfa pun kesulitan untuk sekadar menelan makanan. Akibatnya, Assyfa terpaksa berhenti sekolah, apalagi tubuhnya semakin kurus. Kini sebagian besar kegiatannya hanya duduk dan berbaring di rumah.

ADVERTISEMENT
Berawal dari gatal di area mata, Assyfa didiagnosa menderita Massa Cavum Nasi Dextra atau tumor rongga hidungBerawal dari gatal di area mata, Assyfa didiagnosis menderita massa cavum nasi dextra atau tumor rongga hidung (Foto: berbuatbaik.id)

Sementara itu, melihat kondisi sang anak, Udin menabahkan hati untuk lebih bekerja keras. Ia menjadi kuli bangunan, yang hanya bekerja tiap kali ada panggilan. Pun dalam sehari penghasilan terbesarnya sebagai kuli hanya mencapai Rp 100 ribu saja.

Jumlah ini sangat tidak cukup untuk menafkahi keluarga kecilnya ditambah dengan biaya pengobatan Assyfa. Oleh karena itu, Udin memutar otak. Memanfaatkan lahan milik orang lain di samping rumahnya, Udin menanam berbagai jenis sayuran. Mulai buncis hingga singkong. Terkadang, bila hasil panennya hanya sedikit, Udin akan membawa pulang dan menyerahkan ke sang istri agar sayuran-sayuran itu bisa menjadi menu santapan keluarga.

"Saya biasanya kerja bangunan, kuli bangunan, tiap harinya kalau ada yang nyuruh, kalau nggak ada yang nyuruh, kalau digabung mah cuma Rp 100 ribu sehari. Ya saya di kebun. Buat sayur sayurnya sendiri, kalau ada banyak, ada lebihnya, ya buat dijual," jelas Udin.

Kabar buruk kembali datang. Pada tanggal 8 November, setelah melakukan pemeriksaan patologi anatomik, Assyfa dinyatakan juga mengidap kanker kelenjar getah bening. Udin dan istri menguatkan hati. Di tengah cobaan yang menguji putri tercinta, keduanya tetap mengusahakan diri membuat Assyfa agar terus ceria. Namun tak dimungkiri ada banyak sekali kebutuhan yang bertambah dan belum bisa terpenuhi karena kondisi perekonomiannya.

"Saya butuh untuk berobat, untuk transportasi jarak jauh Bekasi paling utara, jauh sekali, naik ambulans aja bisa 3 jam. Obat-obatan banyak yang dari BPJS, ada juga yang tidak di-cover," kata Udin.

Sehari-hari Assyfa dirawat oleh ibu sambungnya, Halimah. Sejak usia 5 tahun, setelah sang ayah menikah lagi dengan Halimah, ibu sambungnya dengan penuh kasih sayang merawatnya seperti anak kandung sendiri. Halimah tak kalah merana melihat putri sambungnya harus menderita penyakit tersebut.

"Kalau harapan saya, pengin Assyfa sembuh sehat seperti dahulu, kayak temen-temen bisa sekolah lagi, bisa ngaji lagi, bisa main lagi. Hanya itu harapan saya," tutur Halimah.

#sahabatbaik, Assyfa yang kini merelakan masa kecilnya berjuang untuk sembuh. Mari bantu Assyfa untuk memenuhi kebutuhan pengobatan yang diperlukannya melalui Donasi di berbuatbaik.id.

Berapa pun nominal yang kamu donasikan bagi Assyfa, akan disalurkan 100 persen tanpa potongan. Mari tebarkan manfaat dan tuai kebaikan lewat berbagi. Bersama berbuatbaik.id donasi kamu akan tersalurkan sepenuhnya.

(kny/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads