Badan Narkotika Nasional RI (BNN RI) menggelar acara Monitoring dan Evaluasi Ketahanan Keluarga Anti Narkoba Berbasis Sumber Daya Pembangunan Desa. Hal ini untuk melihat efektivitas dan implementasi program Bidang Pencegahan oleh BNNP dan BNNK di tahun 2023.
"Hal ini menjadi tugas kita bersama khususnya di bidang pencegahan karena pencegahan adalah garda terdepan dalam menyelamatkan generasi muda dari ancaman penyalagunaan narkoba," ujar Kepala BNN RI Irjen. Pol. Marthinus Hukom dalam keterangan tertulis, Selasa (19/12/2023).
"Program-program pencegahan perlu dirancang, disusun, dan dilaksanakan secara efektif dan efisien baik tingkat pusat maupun di tingkat provinsi, kabupaten dan kota. Dengan mengedepankan tindakan pencegahan agar memberi ketahanan untuk setiap individu dari serangan narkoba," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesan itu disampaikannya di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat pada Senin (18/12). Kegiatan ini juga menjadi acuan untuk mempersiapkan kegiatan di tahun 2024.
Marthinus menyampaikan hasil survei nasional penyalahgunaan narkoba tahun 2023 dengan angka prevalensi sebesar 1,73% atau setara dengan 3,3 juta jiwa berusia 15-64 tahun.
Hal ini menjadi tantangan bagi BNN RI untuk menekan angka prevalensi agar tidak meningkat pada tahun-tahun berikutnya. BNN RI dalam menjalankan tugasnya dihadapkan pada tantangan yang kompleks.
Oleh karena itu, tantangan tersebut menjadi fokus utama bidang pencegahan guna menciptakan program pencegahan yang efektif dan inovatif, agar dapat menekan angka penyalahguna narkoba di Indonesia.
"Perlu diingatkan juga bahwa BNN RI sebagai vocal point dari program P4GN dalam melaksanakan tugas dan fungsinya perlu melakukan kerja sama, baik dengan instansi pemerintah maupun dengan komponen masyarakat. Hal tersebut merupakan aspek penting yang harus dikelola dengan baik untuk mewujudkan Indonesia BERSINAR (Bersih Narkoba)," imbuhnya.
Marthinus menilai dalam rangka mengakselarasi tugas pokok dan fungsi BNN, sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, perlu diupayakan langkah-langkah implementasi yang bermuara pada partisipasi aktif secara langsung dalam upaya P4GN.
"Saya harap dari kegiatan ini para penyuluh dan personil pencegahan sebagai ujung tombak perjuangan BNN terus berkarya, berinovasi, dan tetap semangat dalam menjalankan amanah tugas jabatan di satuan kerja masing-masing," pungkasnya.
Sebagai informasi, kegiatan ini dihadiri Deputi Bidang Pencegahan BNN RI Irjen. Pol. Richard M. Nainggolan, Inspektorat Utama BNN Irjen. Pol. Wahyono, dan perwakilan dari BNNP se-Indonesia dengan total peserta sebanyak 80 orang.
Simak juga Video 'Fakta-fakta ASN BNN Getok Pemotor Pakai Pistol di Cawang Jaktim':