.webp)
"Hasil survei dari BKT (Badan Kebijakan Transportasi) Kementerian Perhubungan bahwa yang akan mudik itu 107 juta," kata Budi dalam pemaparannya di Ruang Mataram Kemenhub, Jakarta Pusat, Selasa (19/12/2023).
Hal tersebut disampaikan Budi dalam rapat Posko Angkutan Natal dan Tahun Baru di Kemenhub. Rapat turut dihadiri Kepala BMKG Dwikorita Karnawati hingga Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono.
Budi mengatakan jumlah pemudik tahun ini meningkat 43 persen. Kemenhub dan kementerian/lembaga terkait telah melakukan antisipasi menjelang arus mudik.
"Jauh lebih tinggi dari tahun yang lalu, lebih tinggi 43 persen. Jadi ini cukup challenging juga," tutur Budi.
Adapun mayoritas pemudik tahun ini menggunakan transportasi mobil. Ia pun mengimbau pemudik yang menggunakan motor mengurungkan niat dan memilih menggunakan transportasi umum.
"Lalu motor 17 persen ini kami dengan Pak Kakorlantas, kita selalu ingin mengimbau seyogianya saudara kita yang menggunakan motor ini mengurungkan niatnya," tutur Budi.
"Apalagi tempat yang jauh, dari kita seyogianya BUMN transportasi, maupun BUMN yang lain mengadakan mudik gratis dan juga swasta," sambungnya.
Ia mengatakan sebanyak 13 persen pemudik menggunakan angkutan kereta api, 11 persen menggunakan pesawat udara, hingga transportasi bus 10 persen. Budi menyebut pihaknya sudah menyiapkan posko di setiap angkutan perjalanan.
"Sedangkan yang lain kereta api 13%, pesawat udara 11%, bus masih 10%, penyeberangan 6% dan kapal laut 3%. Namun demikian, di semua sektor memiliki tantangan dan hambatan yang harus diantisipasi secara baik," ujar Budi.
"Sehubungan dengan itu perlu dibentuk posko-posko baik di tingkat pusat, di sektor kereta api, darat, laut, dan udara agar bisa memantau secara langsung," pungkasnya. (dwr/jbr)
