Padang - Untuk mencegah meluasnya penyebaran wabah flu burung, Pemprov Sumatera Barat memperketat arus keluar masuk unggas, baik daerah epidemi maupun dari sejumlah provinsi tetangga seperti Riau, Jambi dan Sumatera Utara (Sumut).Pemprov Sumbar juga telah menetapkan status waspada flu burung setelah hampir 8000 ayam kampung di Kabupaten Sawahlunto Sijunjung dan Dharmasraya ditemukan mati mendadak.Kepala Dinas Peternakan Sumbar, Benny Muchtar, ketika dihubungi
detikcom, Sabtu (18/11/2006) mengatakan, sejauh ini pihaknya mencatat sekitar 7.793 ekor ayam kampung di sejumlah nagari di Kabupaten Sawahlunto, Sijunjung dan Dharmasraya mati dengan gejala klinis mirip flu burung."Kita memperketat arus keluar masuk unggas, baik dalam maupun antarprovinsi dan mengisolasi dua daerah yang terkena flu burung untuk menghindari penyebaran yang lebih luas. Selain itu, kita juga sudah sepakat untuk meningkatkan pemberian vaksinasi pada unggas milik warga dan penyuluhan pada masyarakat," ujarnya.Dikatakan Benny, meski telah menetapkan Sumbar sebagai kawasan waspada flu burung, pihaknya berharap agar masyarakat tidak panik. Menurut dia, untuk menghindari virus flu burung masyarakat harus selalu waspada dan aktif melakukan tindakan pencegahan. Langkah tersebut antara lain dengan memasak ayam dan telur secara benar. Untuk warga yang memelihara ayam, disarankan untuk selalu menjaga kebersihan kandang."Saat ini kita sedang berusaha untuk mendapatkan vaksin tambahan karena yang tersedia saat ini sangat terbatas. Dalam anggaran 2006, dana untuk pengadaan vaksin hanya untuk sekitar tiga juta ekor sementara total unggas yang ada di Sumbar diperkirakan mencapai sepuluh juta ekor," demikian Benny Muchtar.
(jon/jon)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini