Sosialisasi 4 Pilar di Kebumen, Bamsoet Bicara Pendidikan Karakter Bangsa

Sosialisasi 4 Pilar di Kebumen, Bamsoet Bicara Pendidikan Karakter Bangsa

Muhammad Lugas Pribady - detikNews
Minggu, 17 Des 2023 22:21 WIB
MPR
Foto: Dok. MPR
Jakarta -

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menggelar Sosialisasi 4 Pilar MPR RI di 5 kecamatan di Kabupaten Kebumen. Ia menegaskan pentingnya pendidikan karakter bangsa mengingat arus globalisasi dan kemajuan teknologi yang mengakibatkan terjadinya degradasi moral.

Bamsoet sapaan akrabnya, menyatakan juga arus globalisasi telah menggelontorkan nilai-nilai asing yang dipandang lebih maju dan modern secara membabi buta. Gadget yang terdapat banyak fitur seperti smartphone, telah membuat anak-anak cenderung menjadi anti sosial.

"Degradasi moral adalah sebagian dari sekian banyak persoalan yang dihadapi seiring laju perkembangan zaman. Hal itu terjadi akibat masih lemahnya penghayatan dan pengamalan agama secara komprehensif. Ajaran agama dimaknai secara sempit, tergerusnya sikap toleransi, berkembangnya paham ekstrimis bahkan munculnya sikap dan perilaku yang mengabaikan Pancasila sebagai dasar negara," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Minggu (17/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam safari Sosialisasi 4 Pilar MPR RI dan hari ke-10 di Dapil 7 Jawa Tengah, Bamsoet telah memberikan Sosialisasi 4 Pilar MPR RI di 5 kecamatan di Kabupaten Kebumen. Antara lain Kecamatan Sadang, Karangsambung, Alian, Poncowarno dan Kutowinangun.

Total sudah 14 dari 26 kecamatan di Kabupaten Kebumen yang didatangi Bamsoet. Yaitu Kecamatan Sruweng, Puring, Kuwarasan, Adimulyo, Prembun, Padureso, Bonorowo, Mirit, Ambal, Sadang, Karangsambung, Alian, Poncowarno dan Kutowinangun. Sebelumnya, Bamsoet telah bertemu dengan para tokoh masyarakat di 244 desa dan 15 kelurahan dari 18 kecamatan Purbalingga serta 266 desa dan 12 kelurahan dari 20 kecamatan Banjarnegara.

ADVERTISEMENT

Kemudian, ia menjelaskan terpinggirkannya ideologi bangsa tercermin dari hasil survei Setara Institute dan Forum on Indonesian Development (INFID) yang dirilis pada bulan Mei 2023. Sekitar 83,3% pelajar SMA berpendapat bahwa Pancasila dapat diganti. Sebelumnya, Survei Komunitas Pancasila Muda pada tahun 2020 menunjukan sekitar 19,5% generasi muda menganggap Pancasila hanya sekedar istilah yang tidak dipahami maknanya. Sedangkan Survei SMRC pada tahun 2022 memperlihatkan bahwa dari tingkat yang paling elementer sekalipun, pengetahuan dasar masyarakat tentang Pancasila masih belum optimal.

"Teknologi informasi turut memiliki andil terjadinya degradasi moral. Keasyikan berselancar di dunia maya telah merenggut waktu-waktu bersama keluarga, yaitu waktu di mana nilai-nilai kearifan lokal kita diajarkan. Dampaknya, nilai-nilai kearifan lokal seperti gotong royong, adab sopan santun, penghormatan terhadap adat dan budaya, menjadi 'barang asing' bagi generasi muda bangsa," terang Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan untuk membangun benteng ideologi haruslah termanifestasi pada langkah-langkah yang terintegrasi pada semua lini. Penanaman nilai-nilai Pancasila harus menyentuh segenap elemen bangsa, mengisi seluruh dimensi ruang publik, serta hadir konsisten dalam ruang akademik.

"Guna membangun generasi bangsa yang berhati Indonesia dan berjiwa Pancasila, dibutuhkan komitmen dan kesadaran kolektif dari segenap elemen bangsa untuk bahu-membahu, bergotong royong, bekerja sama dan bekerja bersama, serta mengedepankan prinsip sinergi dan kolaborasi. Harus menjadi kesadaran kolektif bahwa proses internalisasi dan revitalisasi nilai-nilai Pancasila harus dilakukan secara masif, sehingga menjangkau seluruh elemen masyarakat," pungkas Bamsoet.

Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Kebumen Halimah Nurhayati, Anggota DPRD Kabupaten Kebumen Partai Golkar Pawit, Caleg DPRD Provinsi Jawa Tengah Partai Golkar Dapil Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen Dwi Nugroho Marsudianto serta para Caleg Partai Golkar DPRD Kabupaten Kebumen.

(akn/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads