KMP Lampung Buatan Norwegia Tahun 1971, Seharga US$ 3 Juta
Jumat, 17 Nov 2006 16:23 WIB
Jakarta - KMP Lampung yang terbakar di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten merupakan kapal feri buatan Norwegia tahun 1971. Harga kapal ini diperkirakan US$ 3 juta hingga US$ 3,5 juta.Kapal feri naas itu merupakan tipe 4.300 DWT dan terakhir kali direnovasi pada tahun 1994. Kapal ini juga telah dilengkapi dengan sertifikat layak laut dan manajemen keselamatan kapal. "Tabung pemadam juga ada, 13 November kemarin baru saja diklasifikasi oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), dan pada tanggal 12 November kemarin nakhodanya juga melakukan latihan pemadaman," kata Direktur Utama PT Jemla Ferry, Sahwin Hamid, dalam keterangan persnya di gedung Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP), Jl Ahmad Yani, Rawasari, Jakarta Pusat, Jumat (17/11/2006).Menurut Sahwin, berdasarkan hasil pemeriksaan BKI, sistem manajemen kapal berada dalam kondisi baik. Namun ada catatan minor terkait kartu kesehatan ABK yang sudah habis dan perlu diperpanjang. Ditanya mengenai nilai kerugian dan nilai asuransi kapal feri itu, Sahwin mengaku belum bisa menaksirnya secara rinci. "Kalau menurut perkiraan saya pribadi, harga kapal sebelum terbakar dengan kondisi seperti itu bernilai US$ 3 juta hingga US$ 3,5 juta. Tapi kan harga tergantung yang menilai, yaitu pihak asuransi," jelasnya. KMP Lampung yang naas ini sudah diasuransikan kepada PT Aspan. Sedangkan penumpang dan kendaraan diasuransikan kepada PT Jasa Raharja dan PT Jasa Raharja Putra. Titik Api di KapalDalam kesempatan itu, Sahwin juga mengatakan, hingga kini di kapal masih terlihat api menyala, walau secara umum sudah dikuasai. Hanya saja, untuk mengevakuasi kapal itu, para petugas belum bisa masuk karena temperatur suhu yang masih panas. Sahwin juga membenarkan satu orang anak buah kapal (ABK) kapal belum ditemukan. ABK yang bernama Hidayatullah itu merupakan ahli listrik di KMP Lampung. Saat kejadian, ia bersama seorang juru minyak berada di ruang mesin. Kapal feri sebelum terjadi kebakaran mengangkut 144 orang penumpang dan 32 ABK. 123 Orang di antaranya adalah penumpang yang berada di dalam kendaraan. Saat itu, kapal ini mengangkut 55 kendaraan dan 8 sepeda motor.
(zal/asy)