Bayi Tanpa Tengkorak Kepala Tergolek di RS
Jumat, 17 Nov 2006 15:18 WIB

Pekanbaru - Nasib malang menimpa Sri Rezeki, bayi berusia 5 bulan yang terlahir tanpa tengkorak kepala. Kedua orangtuanya hanya bisa pasrah. Secara medis, bayi ini mengalami penyakit Multiple Corgenital Anomali (kelainan bawaan lahir). Bayi malang ini sudah tiga hari berada di ruang perawatan anak di RSUD Arfin Ahmad Jl Hantuah, Pekanbaru. Sri Rezeki merupakan anak ketiga dari pasangan Sariman (33) dan Herianu (28), warga Desa Surya Perkasa, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan. Akibat tak memiliki tulang tengkorak ini, kepala Sri mengecil. Kelopak matanya tidak ada, sehingga kedua mata bayi ini menonjol berwarna keputihan. Bentuk kepalanya tidak normal. Namun demikian bayi ini, masih bisa minum susu."Anak saya bisa makan hanya lewat bantuan botol susunya. Itu pun makanan dalam bentuk susu sering keluar dari lubang yang terdapat pada pipinya," kata Herianu, ibu bayi tersebut, yang tampak pasrah, kepada detikcom, Jumat (17/11/2006). Sedangkan Sariman bercerita, ide membawa ke rumah sakit ini berawal dari salah seorang anggota DPRD Riau yang merasa iba melihat kondisi Sri. Saat itulah, aggota dewan itu membawa langsung bayi malang itu ke RSUD Pekanbaru. Sariman juga mengakui, selama mengandung jabang bayi, istrinya tidak pernah bermimpi atau memiliki firasat apa pun. Kelahiran bayinya juga berjalan normal dengan berat badan bayi 3,1 Kg. "Awalnya kami tak tahu penyakit apa yang menimpa pada putri kami ini. Setelah di rumah sakit, kata dokter bayi saya terlahir tanpa tengkorak," kata Sariman. Dia mengaku, sejak anaknya masuk dalam pemberitaan media massa, banyak masyarakat yang ingin melihatnya. Termasuk juga para pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pelalawan. "Dan alhamdulillah atas bantuan wartawan, biaya pengobatan anak saya ini ditanggung Bupati Pelalawan," kata dia. Sementara itu, Direktur RSUD Arfin Ahmad Pekanbaru, Dr Mursal Amir kepada wartawan menyebutkan, bayi ini mengalami penyakit sejak bawaan dalam kandungan. Secara medis, anak ini lahir tanpa tengkorak kepala. Kondisi ini biasanya bisa terjadi, kata Amir, karena kurangnya perhatian sang ibu dalam menjaga kandungan, khususnya dalam usia 1 sampai 3 bulan kehamilan. Selain itu, faktor kebersihan, soal asupan makan untuk sang ibu juga dinilai kurang baik, sehingga sangat memungkinkan mempengaruhi kondisi bayi dalam kandungan. "Biasanya penyakit seperti ini lebih banyak dialami dari kalangan keluarga yang tidak mampu," kata Amir. Saat ini, pihak RSUD telah membentuk tim untuk pemeriksaan terhadap Sri untuk dikaji secara medis apakah bisa dioperasi atau tidak. Selain tidak memiliki tengkorak, bayi tersebut juga terlahir sumbing. Akibat tidak memiliki tengkorak, secara otomatis bayi ini tidak memiliki kelopak mata. "Hasil pemeriksaan tim dokter mata, kedua mata bayi ini mengalami ganguan karena tidak ada cairan," kata Amir.
(cha/asy)