.webp)
Jasa Raharja bersama Korlantas Polri menggelar Konsinyering Titik Pareto Aktivitas Santunan dan Upaya Pencegahan Kecelakaan Lalu Lintas. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut pembuatan Buku Pemetaan Titik Rawan Laka yang tengah disusun.
Pada acara yang digelar di Mercure Hotel, Jakarta Rabu (13/12), Direktur Operasional Jasa Raharja Dewi Aryani Suzana menekankan keselamatan lalu lintas merupakan salah satu permasalahan konkret yang berdampak langsung pada tatanan hidup masyarakat.
"Kita semua menyadari bahwa implikasi laka lantas akan langsung dapat mempengaruhi aspek psikologi, kesehatan, ekonomi, dan berujung pada aspek sosial korban dan keluarga korban," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (16/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut dia menjelaskan pada Kuartal III 2022 terjadi shifting pelayanan yang berfokus pada upaya pencegahan kecelakaan yang terukur.
"Kita awali dengan konsinyering bersama KNKT, Korlantas Polri, dan Akademisi ITB dalam Penyusunan Buku Konsinyering Pemetaan Titik Rawan Laka dan Upaya Pencegahan Kecelakaan, yang telah diberikan juga kepada stakeholder terkait dan mendapatkan apresiasi positif," ujarnya.
Lalu pada tahun ini, kata dia, Jasa Raharja kembali menyusun buku yang sama. Menurut Dewi, selama prosesnya Jasa Raharja telah melakukan konsinyering dengan berbagai pihak, yakni KNKT pada bulan September dan pihak akademisi ITB di Oktober lalu.
Adapun tujuan dari konsinyering untuk mendapatkan rekomendasi yang berfokus pada socio-engineering guna meningkatkan keselamatan masyarakat dalam berlalu lintas.
Dewi menyebut latar belakang pembuatan buku tersebut, salah satunya untuk terus mendorong program kerja divisi pelayanan Jasa Raharja agar semakin efektif. Khususnya terkait upaya pencegahan.
"Sehingga akan bisa menghadapi tantangan untuk dapat melakukan quick wins yang terukur dalam jangka pendek," ujarnya.
Dewi menjelaskan sampai dengan November 2023, terjadi penurunan fatalitas kecelakaan lalu lintas. Hal ini terlihat dari berkurangnya santunan meninggal dunia sebesar 3,87 persen, dan penurunan korban meninggal dunia sebesar 5,58 persen.
"Kita optimis bahwa terdapat dampak dari konsinyering yang telah kita laksanakan pada periode Semester I 2023 dibanding periode sebelumnya, walaupun belum signifikan terhadap santunan karena bersifat fluktuatif dari bulan ke bulan," jelas Dewi.
Adapun, wilayah yang mengikuti konsinyering bersama Korlantas Polri, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, D.I. Yogyakarta, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Aceh, Sulawesi Selatan dan Bali.
"Ini merupakan 11 cabang pareto santunan 2023 maupun cabang dengan peningkatan santunan tertinggi, baik dari Rupiah maupun persentase," ujar Dewi.
"Kita berharap dengan adanya konsinyering bersama Korlantas Polri ini dapat melahirkan upaya-upaya jitu yang selalu up to date dalam tujuan mulia kita bersama, yaitu pencegahan kecelakaan di jalan raya," ungkap Dewi.
(akn/ega)
