Jokowi Bilang Tak Ada Pembatasan Usai Anies Singgung Demokrasi di Debat

Jokowi Bilang Tak Ada Pembatasan Usai Anies Singgung Demokrasi di Debat

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 16 Des 2023 08:31 WIB
Jokowi
Presiden Jokowi (Foto: Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons perihal demokrasi yang disinggung capres nomor urut 1 Anies Baswedan dalam debat pilpres perdana. Anies mengatakan rakyat sudah tidak percaya dengan demokrasi saat ini, sementara Jokowi menekankan tidak pernah ada pembatasan.

Diketahui debat pilpres perdana itu digelar pada Selasa (12/12/2023) di Gedung KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat. Perihal demokrasi itu disampaikan Anies saat menanggapi pertanyaan. Dia menyebut kini rakyat tidak percaya dengan demokrasi di era pemerintahan sekarang.

"Saya rasa lebih dari sekadar partai politik, rakyat tidak percaya kepada proses demokrasi yang sekarang terjadi, itu jauh lebih luas dari sekadar partai politik," ujar Anies di Gedung KPU, Menteng, Jakpus, Selasa (12/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anies mengatakan bahwa demokrasi itu termasuk kebebasan berbicara hingga pengkritik pemerintah. Lalu juga terdapat proses pemilu yang adil dan transparan.

"Ketika kita bicara demokrasi minimal ada tiga, satu adalah adanya kebebasan berbicara, kedua adanya oposisi yang bebas untuk mengkritik pemerintah dan menjadi penyeimbang pemerintah, ketiga adanya proses pemilu, pilpres yang netral, yang transparan, jujur dan adil," katanya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Anies mengatakan bahwa salah dua dari unsur demokrasi itu mengalami gangguan. Salah satunya, kata Anies, soal kebebasan berbicara yang menurun.

"Dan kalau kita saksikan akhir-akhir ini dua ini mengalami problem, kita menyaksikan bagaimana kebebasan berbicara menurun, termasuk mengkritik partai politik. Dan angka demokrasi kita menurun angka demokrasi kita," ujarnya.

Saat itu capres nomor urut 2 Prabowo Subianto menanggapi pernyataan Anies. Prabowo bilang Anies berlebihan.

"Mas Anies... Mas Anies... Saya berpendapat Mas Anies ini agak berlebihan," ujar Prabowo.

Prabowo menyebutkan bahwa dirinya adalah orang yang mengusung Anies.

Bila demokrasi tidak berjalan, Prabowo menyatakan bahwa seharusnya Anies tidak menjadi Gubernur DKI Jakarta.

"Mas Anies mengeluh tentang demokrasi ini itu dan ini. Mas Anies dipilih jadi gubernur DKI menghadapi pemerintah yang berkuasa, saya mengusung bapak," kata Prabowo.

"Kalau demokrasi kita tidak berjalan tidak mungkin Anda menjadi gubernur," lanjutnya.

Simak respons Jokowi di halaman berikut

Simak juga Video: Anies Singgung Demokrasi, Jokowi: Ada yang Maki Presiden, Biasa Saja

[Gambas:Video 20detik]




Jokowi Tegaskan Tidak Pernah Ada Pembatasan

Jokowi mengatakan hal tersebut menjadi bahan evaluasi. Jokowi menegaskan tidak pernah ada pembatasan-pembatasan dalam bicara dan berpendapat.

"Itu sebagai evaluasi. Tetapi yang jelas kita ini kan tidak pernah melakukan pembatasan-pembatasan apapun, dalam berbicara, dalam berpendapat ada yang maki-maki presiden," ujar Jokowi di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (15/12/2023). Jokowi menanggapi pertanyaan soal capres dalam debat Pilpres 2024 yang menyebut indeks demokrasi di Indonesia menurun.

Jokowi lantas mengungkap adanya pihak-pihak yang mencaci maki presiden. Namun dia menilai hal tersebut biasa.

"Ada yang caci maki presiden, ada yang merendahkan presiden, ada yang menjelekkan juga biasa-biasa saja," ujarnya.

Jokowi menyebut hampir setiap minggu ada demonstrasi di Jakarta. Bahkan demonstrasi dilakukan di depan Istana.

"Di Patung Kuda, di depan Istana juga demo juga hampir setiap minggu, setiap hari juga ada. Juga nggak ada masalah," tambahnya.

Halaman 2 dari 2
(eva/aik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads