Parsel kue kering selalu diburu jelang perayaan hari besar, tak terkecuali momen Natal dan tahun baru. Tak aneh jika pelaku bisnisnya datang dari berbagai kalangan, bahkan ada penjual yang nekat keluar dari perusahaan.
Salah satunya Ina (35). Ina sebelumnya bekerja di bidang media di Jakarta. Lantaran punya hobi memasak dan latar belakang perhotelan, dia memutuskan keluar dari pekerjaan untuk mulai bisnis parsel makanan.
"Memulai usaha ini sejak 2016 setelah resign dari pekerjaan di bidang media. Awalnya hanya hobi masak dengan background pendidikan ilmu perhotelan, iseng coba-coba jual makanan," kata Ina kepada detikcom, Rabu (13/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ina bercerita awalnya pembeli kue yang dia buat hanya dari orang-orang di lingkungan sekitarnya. Namun kini penjualannya sudah meluas berkat platform online.
"Alhamdulillah minatnya banyak. Awalnya dari teman, lingkungan tempat tinggal, klien partner kerja dulu dan sampai saat ini sudah berkembang customer-nya karena jualnya hanya via online," tuturnya.
Hal senada juga dilakukan Jesse (38). Dia mulai menjual kue pada 2020 saat masa pandemi.
"Nah, sebenarnya pekerjaan saya graphic designer dan percetakan. Namun, saat pandemi, kita semua tahu bisnis sepi dan lumpuh. Lalu saya iseng-iseng saja dengan adik cewek saya yang sedang tinggal di rumah saya untuk buka bisnis bersama," ucapnya.
![]() |
Jesse awalnya menjual produk sereal di e-commerce. Namun penghasilan yang didapatkan tidak stabil. Dia kemudian memanfaatkan momen Natal dengan menjual hamper kue kering buatannya.
"Tiga bulan setelah launching sereal, kan Christmas. Saya berpikiran kenapa nggak buat oatmeal cookies saja, jadi satu paket dengan minuman dan kita branding jualan kita makanan sehat. Nah, di saat hamper Natal awal yang laku cookies-nya, bukan minuman serealnya. Jadilah kita fokus oatmeal cookies," jelas Jesse.
Di samping menjual kue online, Jesse masih bekerja sebagai graphic designer. Dirinya selalu membagi waktu di kala pesanan membeludak jelang akhir tahun.
"Jadi kalau sudah mau Natal, biasanya bulan November saya beresin kerjaan desain saya dulu semua. Karena banyak pesanan desain kalender, dan kebetulan kalau sudah Desember, kan kalender sudah harus ready untuk proses cetak ya agar nggak terlambat. Kadang keteteran juga, jadi ya kalau pagi sampai sore saya urus baking, malam urus desain," tuturnya.
Sofi (33) juga membuka bisnis jual kue secara online. Dia merupakan pegawai di Jakarta yang menyambi jualan kue.
"Aku baru mulai jualan kue di tahun ini sebenarnya, baru mulai pas puasa kemarin. Jadi masih newbie sih sebenernya," kata Sofi.
Bersumber dari resep di internet, Sofi memanfaatkan oven di apartemennya untuk membuat kue. Sofi mengaku kuenya disukai rekan kerja ketika dia bawa ke kantor.
"Iseng coba-coba resep di YouTube, eh ternyata pas aku bawa ke kantor temen-temen-ku pada suka," ujarnya.
Saat ini, Sofi menjadikan penjualan kue online sebagai hobi yang menghasilkan cuan. Dia membuka pre-order setiap bulan sambil mencoba resep baru di tengah pekerjaan tetapnya di kantor.
"Aku saat ini kerja kantoran sih, jadi belum full time jualan kue ini. Masih jadi hobi yang menghasilkan saja. Biasanya aku buka PO kecil-kecilan saja tiap bulannya, sambil cobain resep-resep baru," tuturnya.
(idn/imk)