BMKG Minta Warga Waspadai Gempa Susulan Usai Gempa Sukabumi M 4,6

BMKG Minta Warga Waspadai Gempa Susulan Usai Gempa Sukabumi M 4,6

Yulida Medistiara - detikNews
Kamis, 14 Des 2023 12:31 WIB
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono
Foto: Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono (screenshot YouTube BMKG)
Jakarta -

BMKG meminta masyarakat mewaspadai adanya gempa susulan setelah adanya gempa M 4,6 yang mengguncang Sukabumi, Jawa Barat. BMKG meminta masyarakat memperkuat konstruksi bangunannya untuk mengantisipasi kerusakan dampak adanya guncangan.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan ada 3 tipe gempa, yaitu, pertama gempa utama disusul gempa susulan. Kedua, gempa pendahuluan atau pembuka, kemudian gempa utama, kemudian susulan. Ketiga, gempa swarm, yaitu serangkaian gempa yang bermagnitudo kecil dengan frekuensi kejadian yang tinggi berlangsung lama, gempa swarm biasanya tidak ada gempa pembuka, tidak ada gempa utama, tidak ada gempa susulan, tetapi terjadi terus-menerus. BMKG menyebut yang terjadi di Sukabumi pagi tadi adalah gempa swarm sehingga masih akan terjadi gempa-gempa lagi dengan kekuatan lemah.

"Kalau dengan trennya kalau hari ini masih M 4,6, itu nanti beberapa hari ke depan masih ada, sehingga ini yang perlu kita waspadai," kata Daryono, dalam konferensi pers BMKG, yang digelar secara virtual, Kamis (14/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akan tetapi Daryono mengatakan gempa swarm dalam beberapa historisnya di Indonesia tidak menimbulkan gempa besar. Akan tetapi, menurutnya patut diwaspadai dampak kerusakan yang ditimbulkan, karena meski gempa tersebut bermagnitudo kecil, tetapi dapat menimbulkan kerusakan jika terjadi terus menerus, terutama bagi rumah yang konstruksinya lemah.

"Namun demikian dari berbagai kasus swarm di Indonesia dan di dunia itu tidak ada yang menimbulkan gempa besar, tetapi yang patut diwaspadai adalah karena goncangannya ini sering, maka bangunan yang konstruksinya lemah, akan mengalami kerusakan ringan, karena terus di goyang terus, maka akan bisa jadi kerusakan berat terjadi," kata Daryono.

ADVERTISEMENT

Sementara itu dalam paparannya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan pada 2019, terdapat hasil kajian BMKG yang menunjukkan lokasi gempa M 4,6 merupakan zona rawan gempa swarm yang diduga berkaitan dengan tektonik-volcanic.

Dwikorita menambahkan, masih ada kemungkinan akan terjadi gempa lagi di Sukabumi dalam beberapa hari ke depan. Akan tetapi dia menduga gempa tersebut tidak akan menjadi gempa besar hingga Magnitudo 6.

"Artinya kemungkinan masih akan terjadi gempa gempa lagi, karena ini kan swarm, dan tadi 4,6 ya masih akan terjadi, namun kemungkinan masih akan terjadi gempa-gempa lagi, karena ini kan gempa swarm, namun kemungkinan besar tidak akan melompat sampai katakan 6 atau 5,9 gitu ya, tidak akan melompat seperti itu," kata Dwikorita.

BMKG mengimbau masyarakat tidak panik terhadap potensi gempa susulan. Namun, BMKG meminta agar masyarakat menyiapkan konstruksi rumahnya agar tahan terhadap guncangan.

"Sehingga poinnya, dengan diinformasikan seperti ini, masyarakat mohon lebih paham dan tidak panik, yang paling penting menyiapkan konstruksi bangunan rumah masing-masing kira-kira kalau akan di goyang lagi, goyangannya lemah, cuma sering, dan kemungkinan masih akan berlangsung beberapa hari lagi, nah ini agar bangunannya dipastikan cukup kokoh, kalau ada yang kurang kokoh segera diperkuat," katanya.

Simak Video 'Penjelasan BMKG soal Gempa M 4,6 yang Guncang Sukabumi':

[Gambas:Video 20detik]



(yld/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads