Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Polres Malang memberikan trauma healing kepada Khanza, anak dari guru SD yang ditemukan tewas bersama dengan istri dan anak bungsunya. Polres Malang mendatangi kediaman saudara Khanza di Dusun Sekaran l, Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim).
"Ini kegiatan trauma healing yang diberikan Polres Malang beserta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Malang," kata Kapolres Malang AKBP Putu Kholis dalam keterangan tertulis, Rabu (13/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim dari kepolisian dipimpin Kapolsek Pakis Iptu Sunarko Rusbiyanto, Kanit PPA Satreskrim Polres Malang Aiptu Erlehana beserta tim trauma healing Polres Malang.
"Bentuk trauma healing yang diberikan, untuk tahap awal tentunya dukungan moral, motivasi agar ke depan ananda Khanza dapat melanjutkan pendidikan dan juga meraih cita-citanya," ucap Putu.
Dia mengatakan tim trauma healing juga membawakan perlengkapan sekolah dan makanan kesukaan Khanza. "Kami bawakan seragam sekolah, sepatu, tas sekolah baru dan membawa juga makanan kesukaan dari ananda Khanza," tutur Putu.
Sebelumnya diberitakan guru SD di Malang ditemukan tewas sekeluarga bersama istri dan anaknya karena diduga bunuh diri. Polisi mengungkap motif di balik aksi nekat guru SD tersebut.
Sekeluarga yang tewas itu yakni ayah bernama Wahaf (38), ibu bernama Sulikha (35), dan seorang putri berinisial RY (13) yang masih duduk di bangku kelas 7 SMP.
"Dari pemeriksaan saksi-saksi, kami menduga kalau Pak WE (Wahaf) memiliki banyak tanggungan utang dan itu menjadi motif yaitu faktor ekonomi," terang Kasat Reskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat kepada wartawan di Mapolsek Pakis, dikutip dari detikJatim.
Menurut penuturan saksi-saksi, Wahab diketahui sempat datang untuk meminjam sejumlah uang. Namun, polisi belum mengetahui detail total utang yang dimiliki Wahaf.
"Kalau berdasarkan pengakuan beberapa saksi yang pernah dimintai tolong mengutangi, utang konvensional masih mendominasi. Kalau pinjol belum kami dapati karena handphone Pak WE belum ditemukan hingga saat ini," terang Gandha.
Gandha mengaku sejumlah saksi telah dimintai keterangan untuk mengungkap kematian satu keluarga tersebut. Saksi-saksi tersebut, salah satunya adalah AKE, putri Wahaf yang selamat.
"Saksi sudah kita mintai keterangan sebanyak 7 orang. Di antaranya dari anak yang masih hidup, kemudian rekan kerja Pak WE, tetangga sebelah rumah, dan Ketua RW yang merupakan tetangga korban," jelasnya.
(aud/rfs)