Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengatakan alat utama sistem senjata (alutsista) TNI Angkatan Udara (AU) dan Angkatan Laut (AL) perlu diperhatikan. Hal ini bertujuan untuk mengimbangi teknologi alutsista negara-negara tetangga.
"Angkatan Udara, terus terang, teknologinya adalah yang termasuk paling sulit, paling canggih," kata Prabowo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (12/12/2023).
Prabowo menuturkan, khususnya alutsista militer udara, dari segi harga sangat mahal. Karena faktor-faktor tersebutlah Prabowo menilai perlu adanya perhatian lebih pada matra ini.
"Dan selama ini alat-alat kedirgantaraan mahal sekali. Karena mahalnya itu, bisa dikatakan AU dan AL, kita bisa dikatakan agak perlu perhatian yang lebih untuk mengejar tetangga-tetangga kita," jelasnya.
Prabowo menuturkan, pada dasarnya semua matra TNI mendapat perhatian yang sama. Sebagai Menhan, Prabowo menuturkan dirinya membina semua matra TNI.
"Begini, sebetulnya semua angkatan kita perhatikan sama," ucapnya.
"Saya kira itu saja, tidak ada bahwa Angkatan Udara dikhususin, nggak bisa. Saya membina semua angkatan ya," ujar Prabowo menekankan.
Prabowo lalu menuturkan dirinya juga pernah setiap pekan berkeliling ke koramil. Untuk diketahui, koramil merupakan satuan kerja di bawah TNI AD.
"Tiap minggu saya ke koramil. Itu Angkatan Darat itu," tutupnya.
Sebelumnya, Prabowo menyerahkan lima unit pesawat NC-212i kepada TNI AU. Prabowo berharap pesawat tersebut dapat mendukung operasional TNI AU.
Penyerahan pesawat tersebut dilakukan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Pesawat tersebut diterima oleh Wakasau Marsekal Madya Agustinus Gustaf Brugman.
Prabowo mengatakan pesawat tersebut merupakan buatan industri dalam negeri. Dia mengatakan ada sembilan pesawat yang sudah dipesan dan empat lagi akan menyusul.
Simak juga 'Saat Pesan Jokowi soal Alutsista TNI, Ingatkan Skala Prioritas':
(aud/aud)