Wabah COVID-19 kini tengah meningkat lagi di beberapa negara, seperti Singapura dan Malaysia, tak terkecuali Indonesia. Wamenkes Dante Saksono memastikan kasus COVID yang dilaporkan di Indonesia kini masih terkendali.
"Masih terkendali," kata Dante kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (11/12/2023).
Dante mengatakan belum ada aturan pembatasan mobilitas sejauh ini, terlebih menjelang Natal dan tahun baru. Hal itu disebabkan belum ada kenaikan signifikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak ada sih. Masih belum terlalu signifikan kenaikannya," ujarnya.
Dante juga memastikan stok vaksin saat ini masih aman. Dia menyebut jumlah stok vaksin saat ini mencapai 4,1 juta.
"Sekarang kita masih punya 4,1 juta vaksin. Masih bisa dipakai," ujarnya.
Kemenkes Ingatkan Vaksinasi
Kementerian Kesehatan RI mengingatkan masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi COVID-19, baik dosis lengkap maupun booster. Hal ini menyusul seiring dengan meningkatnya kasus COVID-19 yang kembali dilaporkan di sejumlah negara, termasuk Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada 6 Desember 2023, rata-rata kasus harian COVID-19 bertambah sebanyak 35-40 kasus. Sementara itu, pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit tercatat antara 60-131 orang.
Kenaikan kasus ini didominasi oleh subvarian Omicron XBB 1.5 yang juga menjadi penyebab gelombang infeksi COVID-19 di Eropa dan Amerika Serikat. Selain varian XBB, Indonesia mendeteksi adanya subvarian EG.2 dan EG.5.
"Saat ini, kami melihat ada kenaikan (kasus) yang cukup signifikan, diharapkan seluruh masyarakat untuk segera vaksinasi, dosis lengkap maupun booster," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr Maxi Rein Rondonuwu, dilansir detikhealth, Jumat (8/12/2023).
Adapun pemberian vaksinasi berguna untuk meningkatkan kembali antibodi dalam tubuh dan memperpanjang perlindungan dari keparahan maupun kematian akibat infeksi COVID-19. Sebab, seiring berjalannya waktu, daya tahan tubuh atau titer antibodi kekebalan COVID-19 dari vaksin mulai mengalami penurunan terutama setelah 6 hingga 12 bulan.
Simak Video 'Epidemiolog Sebut Lonjakan COVID-19 di Dunia Bukan Infeksi Tunggal':