.webp)
Dinas Kesehatan DKI Jakarta melaporkan sebanyak 80 kasus positif COVID-19 selama sepekan terakhir. Adapun 90% kasus bergejala ringan.
"Kasus positif dalam seminggu di Jakarta hanya sekitar 80 kasus. 90 persen ringan dan tanpa gejala, 10 persen bergejala sedang, dan nol kematian," kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama kepada wartawan, Jumat (8/12/2023).
Di sisi lain, Ngabila menjelaskan kematian kasus COVID-19 terakhir dilaporkan pada September 2023 lalu. Saat itu, sebanyak 3 pasien COVID-19 meninggal dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kematian COVID-19 di DKI Jakarta terakhir pada bulan September 2023 sebanyak 3 kasus," jelasnya.
"Per 1 Oktober 2023 sampai dengan saat ini tidak ada kematian karena COVID-19," sambungnya.
Seperti diketahui, Kasus COVID-19 di DKI Jakarta mengalami peningkatan selama sepekan terakhir. Dinas Kesehatan DKI Jakarta memastikan 44 puskesmas di seluruh kecamatan dapat melayani vaksinasi COVID-19.
"Lokasi vaksinasi COVID-19 DKI Jakarta per 7 Desember 2023 dan seterusnya ada di puskesmas kecamatan DKI Jakarta di jam kerja," kata Ngabila, hari ini.
Sebanyak 44 puskesmas tersebut melayani penyuntikan dosis pertama hingga booster kedua (dosis keempat). Selain puskesmas kecamatan, sentra vaksinasi COVID-19 terdapat di dua lokasi lainnya, yakni RSUD Tarakan Jakarta Pusat setiap Senin-Sabtu pukul 08.00-12.00 WIB. Serta di Klinik Pratama Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP) di Balai Kota DKI Jakarta pada Senin-Jumat pukul 13.00-16.00.
Adapun vaksinasi yang tersedia saat ini berjenis Inavac, yang bisa disuntikkan bagi masyarakat usia 18 tahun ke atas. "Inavac vaksin dalam negeri, halal, kandungannya inactivated virus seperti merek Sinovac," jelasnya.
Ngabila memastikan seluruh fasilitas kesehatan (faskes) di Jakarta melayani vaksinasi COVID untuk warga KTP DKI maupun non-KTP DKI.
(taa/azh)
